4 Kesalahan Umum Saat Menulis Artikel

Daftar Isi
Menulis artikel itu kelihatannya gampang, ya? Tinggal duduk, buka laptop, ketik, selesai. Tapi kenyataannya, banyak banget kesalahan penulisan artikel yang sering terjadi, bahkan oleh penulis yang sudah berpengalaman sekali pun.
Kadang tanpa sadar, kita bikin kesalahan umum dalam menulis artikel yang sebenarnya bisa dihindari kalau kita lebih aware sejak awal.

Kenapa penting membahas ini? Karena kekeliruan dalam menulis artikel bisa berdampak besar ke kualitas tulisan, citra personal kita sebagai penulis, sampai performa artikel itu sendiri di mesin pencari. Nah, di artikel ini, kita bakal ngobrol santai soal kesalahan-kesalahan itu, biar kamu bisa lebih siap dan nggak jatuh ke lubang yang sama. Yuk, kita mulai!

1. Kurangnya Riset dan Persiapan Sebelum Menulis

Kesalahan Umum Saat Menulis Artikel
Kesalahan Menulis Artikel

Salah satu kesalahan umum dalam penulisan konten adalah nulis tanpa persiapan yang matang. Banyak orang langsung ngetik aja begitu dapat ide, tanpa cari data tambahan atau validasi informasi. Ini adalah contoh nyata dari kekurangan saat menulis artikel.

Padahal, riset itu penting banget, lho. Mau menulis tentang tips kesehatan, teknologi terbaru, atau sekadar ulasan film, semua butuh data pendukung. Kalau enggak, tulisan kita bisa terkesan asal-asalan dan gampang dipatahkan pembaca yang lebih kritis.

Selain itu, kurangnya riset sebelum menulis juga bikin kita susah menyusun argumen kuat. Misalnya, kamu mau nulis artikel tentang pentingnya SEO buat UMKM, tapi nggak tahu data statistik terbaru soal penggunaan digital marketing. Akhirnya, artikelmu malah penuh asumsi pribadi, bukan fakta.

Inilah kenapa riset kecil-kecilan itu krusial. Cari referensi terpercaya, ambil kutipan data, bahkan lihat bagaimana kompetitor mengulas topik yang sama. Semakin banyak amunisi data, semakin berbobot artikelmu.

2. Struktur Artikel yang Berantakan dan Tidak Fokus


Oke, riset udah oke, data banyak, tapi kalau struktur tulisanmu acak-acakan, tetap saja artikelmu akan berakhir jadi bencana.
Struktur artikel yang salah adalah penyakit klasik yang sering menyerang penulis dari berbagai level, mulai dari pemula sampai senior.

Penyusunan paragraf yang buruk ini biasanya kelihatan dari ide yang loncat-loncat, paragraf yang terlalu panjang tanpa jeda, atau artikel yang terasa melebar ke mana-mana tanpa arah jelas. Ini akibat dari artikel tidak fokus sejak awal.

Salah satu solusinya gampang: bikin outline!

Outline itu ibarat peta jalan. Kamu tahu mulai dari mana, melewati apa, dan akan berakhir di mana. Misalnya, untuk topik “Kesalahan Umum Saat Menulis Artikel”, outline kamu harus jelas: mulai dari riset, struktur, teknik penulisan, sampai pentingnya judul.

Kalau kamu asal tulis tanpa arah, pembaca bakal bingung dan kehilangan minat. Inilah bentuk nyata kesalahan umum penulis pemula yang sebenarnya mudah dihindari kalau mau sedikit meluangkan waktu untuk merancang kerangka sebelum nulis.

3. Kesalahan Teknis dalam Penulisan Konten


Nah, ini bagian yang sering bikin geregetan: kesalahan teknis dalam artikel.
Sudah riset bagus, struktur oke, tapi typo di mana-mana, tanda baca acak-acakan, dan grammar berantakan? Sayang banget, kan?

Dalam dunia penulisan konten artikel SEO atau non-SEO, teknis ini tetap jadi hal fundamental. Bayangkan pembaca menemukan tiga kesalahan ketik dalam satu paragraf. Bukannya fokus ke isi, mereka malah sibuk terganggu dengan typo itu. Ini jelas contoh error saat membuat konten yang sebenarnya bisa dihindari dengan editing sederhana.

Makanya, setelah nulis, jangan langsung publish. Baca ulang dulu. Kalau perlu, baca keras-keras untuk menangkap ritme tulisan dan menemukan kesalahan tata bahasa dalam artikel.

Yuk, kita bedah dua kesalahan teknis yang paling sering terjadi.

Salah Penggunaan Kata Kunci

Kalau nulis buat blog atau website, pasti akrab banget dengan istilah keyword, kan? Sayangnya, banyak banget yang masih melakukan salah penggunaan kata kunci.

Contohnya, keyword dimasukin di tiap kalimat sampai tulisan terasa maksa. Ini namanya keyword stuffing, salah satu error saat membuat konten yang bikin artikelmu jelek di mata pembaca, bahkan bisa kena penalti dari Google.

Solusi gampangnya? Gunakan keyword sewajarnya. Sisipkan secara alami. Fokuslah untuk membuat konten yang enak dibaca dulu, baru pastikan kata kuncinya masuk dengan smooth.

Kesalahan Tata Bahasa dan Ejaan

Satu lagi kesalahan teknis dalam artikel adalah soal grammar dan ejaan.
Mungkin bagi sebagian orang typo kecil itu sepele, tapi buat pembaca yang peka, ini bisa bikin kredibilitasmu langsung jatuh.

Misal, perbedaan penggunaan “di” (sebagai kata depan) dan “di-” (sebagai imbuhan) saja banyak yang keliru. Atau penggunaan tanda baca yang salah, kayak tanda koma di tempat yang nggak perlu.

Jadi, sebelum publish, sempatkan minimal sekali untuk proofreading. Atau pakai tools grammar checker kalau perlu. Ini penting banget buat menghindari kegagalan dalam penulisan artikel hanya gara-gara masalah teknis kecil.

4. Judul Artikel Tidak Menarik dan Tidak Relevan


Kamu pernah nggak, lihat judul artikel yang bombastis banget kayak “Rahasia Cepat Kaya dalam Seminggu!”, tapi setelah dibaca, isinya biasa saja?
Nah, itu contoh klasik dari judul artikel tidak menarik dan tidak relevan dengan isi.

Judul itu gerbang pertama pembaca masuk ke tulisan kita. Kalau judulmu biasa aja, apalagi membosankan, peluang artikelmu dibaca akan kecil. Tapi hati-hati, jangan sampai terjebak bikin clickbait yang menyesatkan. Ini justru bisa berujung ke blunder dalam menulis artikel.

Buatlah judul yang jelas, menggugah rasa ingin tahu, tapi tetap mewakili isi artikel. Misalnya, ketimbang judul “Tips Menulis”, lebih baik pakai “7 Kesalahan Fatal dalam Menulis Artikel yang Harus Kamu Hindari”.

Judul juga idealnya sudah mengandung kata kunci utama. Ini membantu SEO artikelmu. Tapi, sekali lagi, jangan maksa. Judul harus tetap terasa natural dan menarik.

Kalau kamu salah langkah di bagian ini, itu bisa dibilang sebagai contoh kesalahan dalam menulis artikel yang fatal. Artikelmu mungkin ditulis dengan sangat baik, tapi kalau tidak ada yang tertarik klik judulnya, sayang banget, kan?


Nah, itu dia rangkuman tentang kesalahan umum saat menulis artikel yang wajib banget kamu hindari kalau mau jadi penulis keren.
Mulai dari kurangnya riset sebelum menulis, struktur artikel yang salah, kesalahan teknis dalam artikel, sampai ke judul artikel yang tidak menarik, semua punya peran besar terhadap kualitas tulisanmu.


Intinya, kekeliruan dalam menulis artikel itu manusiawi banget kok. Yang penting, kita mau belajar dan memperbaiki. Jangan merasa puas setelah selesai nulis. Baca lagi, edit lagi, belajar dari artikel orang lain, upgrade terus skill-mu.

Kalau kamu mau konsisten memperhatikan detail kecil kayak ini, kamu bakal lihat sendiri gimana kualitas artikelmu meningkat, pembaca makin banyak, bahkan mungkin peluang profesional juga datang. Semua berawal dari satu hal: sadar akan kesalahan penulisan artikel, dan mau memperbaikinya.

Terus semangat nulis, ya! Karena setiap tulisan adalah proses belajar..!!