Budi Setiawan Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Media Center, Terbuka untuk Umum Tutup Apel Dansat 2024, TNI AD Lepas Tukik dan Burung ke Alam Liar Babinsa Ampel Hadiri Tradisi Grebeg Air Bersih Halal Bihalal Ala Pendam II/Swj Dengan Disperkim Sumsel Uji Kemampuan Fisik dan Mental Siswa Diktukba, Dodik Secaba Gelar Latihan Lintas Medan

Home / Nasional

Sabtu, 8 April 2023 - 21:51 WIB

Nasib Bupati Meranti, Dulu Bilang Kemenkeu Berisi Setan-Iblis dan Kini Tersangka Korupsi

SRIWIJAYADAILY – Nama Bupati Meranti Muhammad Adil kembali jadi sorotan setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bupati Meranti ini juga sempat menyenggol Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menjadi sorotan publik ketika itu.

Dirinya dengan berani menyebut kementerian di bawah Sri Mulyani diisi oleh iblis dan setan.

Dia juga mengancam untuk angkat senjata dan bergabung dengan Malaysia. Pernyataannya itu didasari soal rincian Dana Bagi Hasil (DBH) minyak yang dianggapnya tidak adil.

Hal itu karena dia merasa pemerintah pusat disebut mengambil banyak minyak dari Kepulauan Meranti. Pernyataan Adil, viral di media sosial dan menuai beragam kontroversi.

Baca :  Berbagi Kebahagiaan di Bulan Ramadhan, Kodim 0416/Bute Bersama Lions Club Cosmos Bungo Gelar Baksos Di Desa Bedaro

Orang nomor satu di Kementerian Keuangan pun memberi tanggapan soal pernyataan Bupati Meranti. Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa APBN dan APBD bekerja sama menjaga ekonomi dan masyarakat.

Di mana untuk Transfer ke Daerah (TKD) yang digunakan untuk mendorong ekonomi masyarakat, tahun 2022 lalu TKD-nya naik 3,9% atau mencapai Rp816 triliun.

“Komponen paling besar adalah Dana Bagi Hasil (DBH), ini karena ada juga Bupati yang menanyakan, kenapa harga minyak tinggi saya engga dapat bagi hasil?, kami akan membagi hasilkan sesuai dengan aturan perundang-undangan,” ujar Sri.

Baca :  Berikan Jam Komandan, Ini Penegasan Danrem 045/Gaya

Tak hanya itu saja, data-data pun juga diperoleh dari Kementerian/Lembaga mengenai berapa yang harus dibagi hasilkan. Jadi, dalam hal ini, dalam penyaluran TKDD, DBH naik cukup besar yaitu 43%.

“Ini karena harga-harga komoditas yang baik, dan yang dibagi hasilkan meningkat sesuai dengan penerimaan negara, maka DBH-nya juga meningkat. Tentu sesudah ada bagian dimana kita mendapatkan BPKP, data yang valid, dan kemudian kita membagi hasilkan,” jelas Sri.

Kini Jadi Tersangka

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Tidak hanya bupati sejumlah pejabat eselon II (kadis) ikut terjaring OTT KPK yang digelar dari Kamis (6/14/2023) malam hingga Jumat (7/4/2023) dini hari.

Baca :  Wujudkan Impian Masyarakat, Satgas TMMD Kodim 0426/TB Bangunkan Jembatan

“Mereka diamankan terkait kasus GU/UP atau pembahasan uang operasional kantor,” kata sumber kepada MPI, Jumat (7/4/2023).

Sumber yang enggan disebutkan namanya itu menjelaskan, setelah melakukan OTT, Bupati Kepulauan Meranti langsung dibawa KPK pada Jumat (7/4/2023) dini hari. Sementara pejabat lain masih diperiksa di Meranti.

“Kalau pembahasan GU/UP atau operasional kantor itu biasanya akan melibatkan banyak kadis. Kabarnya sudah sembilan kadis yang diperiksa,” ujarnya.**

Share :

Baca Juga

Daerah

Kemhan akan Bentuk Lima Batalyon Komcad

Nasional

Berapa Biaya Mengurus Sertifikasi Halal?

Nasional

No Arms, No Legs, No Worries

Nasional

ASDP Bidik 17 Pelabuhan Terapkan Pembayaran Cashless Tahun ini

Nasional

Bela Anies dari Sentilan Miring, AAS : Anies Merupakan Sosok Berkarakter dan Jujur

Nasional

Mature Webcam Discussion – How to Find Hot, Live Sex Cams Online

Nasional

Hindari KIPI, Menko PMK Minta Petugas Vaksinasi Anak Teliti Cek Riwayat Kesehatan

Nasional

Romantic relationship Stages