Budi Setiawan Bakal Gelar Nobar Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di Media Center, Terbuka untuk Umum Tutup Apel Dansat 2024, TNI AD Lepas Tukik dan Burung ke Alam Liar Babinsa Ampel Hadiri Tradisi Grebeg Air Bersih Halal Bihalal Ala Pendam II/Swj Dengan Disperkim Sumsel Uji Kemampuan Fisik dan Mental Siswa Diktukba, Dodik Secaba Gelar Latihan Lintas Medan

Home / Nasional

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 09:29 WIB

Insan Pers Harus Beradaptasi pada Era Disrupsi Teknologi

Jakarta – Srwiwijayadaily.co.id

Pada saat ini, para insan pers atau jurnalis harus mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di era disrupsi teknologi. Dengan begitu, setiap kendala itu dapat dihadapi dengan cara-cara inovatif.

“Mampu beradaptasi dengan cepat gesit mengejar ketertinggalan cepat mempelajari kompetensi baru, inovatif dalam menghadapi era disrupsi teknologi,” kata Presiden Joko Widodo ketika membuka Kongres ke-6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang ditayangkan secara virtual melalui kanal akun YouTube Sekretariat Presiden (Setpres) pada Jumat (29/10/2021).

Salah satunya hal yang harus dihadapi sebagai konsekuensi era disrupsi dengan kehadiran media sosial (medsos). Para jurnalis harus lebih kreatif dalam memproduksi suatu karya jurnalistik yang akan disebar kepada khalayak luas.

Dengan begitu, secara teknis tentunya para jurnalis akan terpacu untuk memperkuat nilai dari jurnalis sebagai penyebar informasi yang kredibel, meningkatkan kecermatan, menjaga independensi, dan objektivitas.

“Dalam menghadapi era disrupsi teknologi kehadiran berbagai platform media baru harus memacu para jurnalis lebih kreatif dan produktif terus memperkuat value-nya,” katanya.

Selanjutnya, munculnya hal di atas, juga akan mendukung transformasi kemajuan bangsa ke depan. Karena, pesan yang disebarluaskan tersebut, tetap menjaga marwah insan pers yang harus membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Dengan begitu, setiap lapisan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam setiap kebijakan yang telah pemerintah laksana. Hasilnya akan berdampak secara positif dalam kehidupan masyarakat.

“Bukan semata-mata dimotivasi untuk menumpuk jumlah subscriber, menumpuk jumlah lain ataupun sekadar clickbait.  Tetapi seharusnya bisa memberikan kontribusi,” tuturnya.

Oleh karena itu, pemerintah telah berkomitmen akan terus menjamin kemerdekaan pers. Caranya dengan membuka ruang bagi insan pers untuk menyuarakan kepentingan publik baik dalam bentuk kritik maupun solutif.

Kedua cara ini, kata dia, tentukan membawa positif terhadap upaya pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan ke depan. Baik dalam bentuk yang berkaitan dengan penanganan pandemi maupun kebijakan lainnya.

“pemerintah saya juga menyadari begitu banyak kritikan kepada pemerintah terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Nasional

Menkes Terbitkan Ketentuan Isolasi Mandiri Bagi Pasien Omicron

Nasional

Menparekraf: Festival Kuliner MotoGP Mandalika 2022 Buka Lapangan Kerja

Nasional

Kemenkes Siapkan 340 Pos Kesehatan di Jalur Mudik

Nasional

Guam Marriage Customs
Foto : ANTARA

Nasional

Mensos Ingatkan Masyarakat Pentingnya Kesetiakawanan Sosial

Nasional

Bansos Ke Warga SAD Pasir Putih, Kapolres Bungo Terima 2 Pucuk Senpi Kecepek

Nasional

Where you can Meet One Women

Nasional

Pay Attention to the Warning Signs of Depression, Suicide Risk