Ini Alasan Danrem 081/DSJ Tanam Padi Dini Hari Pangdam II/Swj : Bekerja Profesional dan Jangan Persulit Anggota Danrem 043/Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah Siap Lanjutkan Tugas Pangdam Cenderawasih : Kodam Selalu Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Syukuran HUT Ke-78 Persit Kartika Chandra Kirana, Pangdam Cenderawasih : Tujuan Mulia Jadikan Semangat

Home / Warta TNI

Senin, 18 September 2023 - 07:21 WIB

TNI Merangkul Pendemo di Rempang

SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Beberapa hari terakhir ini beredar video viral Panglima TNI menyampaikan instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau. Video ini menjadi viral di masyarakat karena terdapat pernyataan Panglima yang memerintahkan prajuritnya untuk memiting masyarakat yang melakukan demonstrasi.

Menanggapi hal tersebut, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda. “Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen TNI yang disampaikan di Ruang Balai Wartawan, Puspen TNI, Jumat (15/9/2023).

Baca :  Pimpin Sertijab dan Tradisi Korps, Pangdam Cenderawasih Tegaskan Pentingnya Kerjasama dan Konsistensi

Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat/senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang, hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan. “Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” ujarnya.

Baca :  Mayor Beni Bersama Kapolres dan Unsur Forkopimda Muaro Jambi Ikuti Vicon Kapolda di Malam Lebaran

Terkait bahasa piting memiting itu sebenarnya hanya bahasa prajurit, karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit “merangkul” satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan. “Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit,” sambungnya.

Baca :  Bravo! Atlet Lari Yonif 143/TWEJ Kembali Raih Juara Dalam Lomba Lari 'Lampung Half Marathon'

Namun Laksda Julius memahami adanya kesalahan tafsir ini, Panglima TNI sangat tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan, sudah cukup menjadi pembelajaran banyaknya korban di kedua belah pihak baik aparat atau masyarakat akibat konflik ini. “Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Warta TNI

Pimpin Sertijab Dan Tradisi Korps Pejabat Kodam, Pangdam XVII/Cenderawasih : Jangan Ragu-Ragu, Lakukan Yang Terbaik, Pasti Ada Jalan

Warta TNI

Danrem 042/Gapu Bersama Gubernur dan Kapolda Jambi Cek Pengamanan Malam Misa Natal

Warta TNI

Wairjenad Tinjau Posko Karhutla di Makorem 042/Gapu

Warta TNI

Taklimat Akhir Pengawasan Internal Post Audit Itdam II/Sriwijaya Di Korem 042/Gapu

Warta TNI

Prajurit Kodim 0421/LS Bergerak Cepat Bersihkan Rumah Warga Tertimpa Pohon Tumbang

Warta TNI

TNI-Polri Bersama Forkopimda Gelar SKJ ‘88 Di Alun-Alun Kualatungkal

Warta TNI

Kapendam XVII/Cenderawasih : Pelaku Penyebar Berita Hoax Pembakaran Jenazah Di Sinak Akan Di Proses Hukum

Warta TNI

Babinsa Koramil Rantau Pandan Bantu Warga yang Akan Menggelar Pernikahan