Mantan Bupati Usman Ermulan Memuji Langkah Budi Setiawan Maju Sebagai Wali Kota Jambi 2024 Tanamkan Cinta Tanah Air, Yonarmed 15/Cailendra Berikan Wawasan Kebangsaan Kepada Siswa-siswi SMK Ingatkan Peran Dansat, Kasad : Jangan Jadi Dansat Hanya Fotonya Saja! Satgas Pamtas Statis RI-PNG Yonif 111/KB Ajak Murid Sekolah Wujudkan Mimpi Dan Cita-Cita Satgas Yonif 122/TS Percepat Pembangunan Gereja di Daerah Perbatasan Bersama Warga 

Home / Nasional

Sabtu, 6 November 2021 - 10:59 WIB

Junimart Girsang Minta Gelar Seleksi Ulang CPNS Secara Menyeluruh

SRIWIJAYADAILY

Wakil Ketua Komisi II DPR RI Junimart Girsang meminta pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) untuk menggelar ulang seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) 2021 secara menyeluruh. Hal ini diperlukan, agar dugaan kecurangan saat seleksi tersebut dapat diselesaikan secara clear.

“Jadi biar clear kita mendesak agar seleksi CPNS 2021 itu diulang saja, secara menyeluruh seleksinya. Terlepas ada atau tidaknya anggaran. Ini konsekuensi,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima awak media, Kamis (4/11/2021).

Diketahui, menurut laporan dari Deputi Sistem Informasi Kepegawaian (SINKA) BKN, Suharman, bagi peserta seleksi CPNS 2021 yang melakukan kecurangan, maka tidak segan-segan untuk mengenakan status diskualifikasi kepada peserta yang dengan jelas berbuat curang tersebut.

Namun, Junimart mewaspadai bagaimana jika ada peserta yang curang namun tetapi lolos dalam seleksi CPNS 2021. “Bukan diskualifikasi. Ini kan ketahuan, bagaimana dengan yang lolos (seleksi) tapi tidak ketahuan (berbuat curang),” tanya Anggota Fraksi PDI-Perjuangan ini.

Karena itu, sedari dini sebelum pelaksanaan Seleksi CPNS 2021, Komisi II DPR RI  telah mengingatkan KemenPAN-RB dan BKN dalam setiap rapat kerja dengar pendapat, agar kedua institusi tersebut dapat mengantisipasi bagi hadirnya peluang kecurangan.

Junimart menegaskan sepanjang sistem Seleksi CPNS 2021 yang menggunakan Teknologi Informasi (TI) tersebut masih dikelola manusia, tidak menutup kemungkinan akan terjadi penyimpangan, seperti yang terbukti sekarang.

“Salah satunya melalui sistem operator model digitalisasi, harusnya semua berbasis TI karena sepanjang manusia masih menjadi operator, kecurangan akan terjadi dan itu terbukti sekarang,” paparnya.  (rdn/es)

Share :

Baca Juga

Nasional

Methods to Talk to Eu Girls On the net

Nasional

Kabadiklat Kemhan Ingatkan Aspenmil dan Asathan Bertindak Tepat dalam Pergaulan Intersional

Nasional

Bandara Halim Tutup Sementara

Daerah

Presiden Apresiasi Peran Desa Dalam Penanganan Pandemi

Nasional

Pangdam XVII/Cenderawasih Pimpin Pelepasan Jenazah Kabinda Papua

Nasional

AMMW ke-4 Soroti Penguatan Ekonomi Digital

Nasional

KPU Menambah Kecurigaan Publik dan Mempertaruhkan Kredilitas Pemilu 2024

Nasional

Wujud Toleransi Beragama, Satgas Yonif 143/TWEJ Hadiri Ibadah Bersama Masyarakat