Navy Fun Run Hardikal Ke-78, Ribuan Runners Jelajahi Kawah Candradimuka TNI AL Bumimoro Dikmata TNI AD 2024, Tempa Ribuan Putra Bangsa Jadi Prajurit Sejati Pangdam II/Swj Ingatkan Para Dansatgas TMMD 120 Agar Anggaran yang di Percayakan ke TNI Harus Dipertanggungjawabkan Halal Bihalal Pepabri Kota Jambi, Tingkatkan Tali Silaturahmi dan Persaudaraan Kasad : Kita Keroyok Ramai-Ramai, Demi Sejahterakan Petani

Home / Nasional

Kamis, 24 Februari 2022 - 11:35 WIB

Kementan Genjot Produksi Daging Sapi Nasional

Sriwijayadaily

Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya meningkatkan produksi daging sapi di dalam negeri. Salah satunya adalah melalui program terobosan sistem integrasi sapi dengan sawit. Hal ini guna memenuhi kebutuhan konsumsi nasional.

Hal tersebut disampaikan Nasrullah pada acara 1st Stadium General Peluang dan Tantangan Implementasi Model Komersial dan Kemitraan Inti-Plasma, Rabu (23/2/2022).

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, Nasrullah menyampaikan, pengembangan sapi dengan sistem integrasi sawit ini merupakan salah satu terobosan untuk menghadapi tantangan dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri. Menurutnya, program terobosan ini didasari oleh minimnya lahan budidaya sapi bagi peternak.

“Saat ini masih sedikit lahan khusus bagi usaha peternakan, sehingga sangat tergantung dari sumber pakan ternak yang ada di sekitar lokasi peternak dan dilepas di areal lahan kosong dengan kualitas pakan yang rendah,” kata Nasrullah.

“Sistem pemeliharaan ini tentunya yang harus kita tingkatkan, kita contoh sistem pemeliharaan ternak di negara maju,” ucapnya.

Ia katakan, sistem usaha pembiakan sebagai penghasil sapi bakalan di negara maju seperti Amerika Serikat, Australia, Brazil dan Argentina memiliki lahan penggembalaan yang luas. “Mari kita manfaatkan perkebunan kelapa sawit di Indonesia yang luas ini untuk diintegrasikan dengan sapi,” imbuh Nasrullah.

Lebih lanjut Nasrullah jelaskan bahwa pembiakan sapi di lahan perkebunan kelapa sawit diharapkan dapat memberikan aliran pendapatan tambahan bagi pemiliknya dan bisa mengurangi biaya produksi, serta meningkatkan produktivitas dan keuntungan bagi pelaku industri.

Saat ini luas perkebunan sawit di Tanah Air mencapai 16,38 juta Ha di 26 provinsi, yang terdiri dari perkebunan rakyat, BUMN dan perkebunan swasta. Kemudian, yang telah dimanfaatkan untuk integrasi mencakup kawasan seluas sekitar 132.000 Ha yang tersebar di 15 provinsi dengan total populasi sapi yang dikembangkan mencapai 66.000 ekor.

“Program integrasi sawit-sapi dapat memberikan nilai tambah bagi para pekebun dan sekaligus meningkatkan populasi sapi di dalam negeri,” terangnya.

Ia menambahkan usaha integrasi sawit-sapi juga bisa berkontribusi positif bagi pengembangan sistem pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) dan memberikan citra positif bagi komoditas kelapa sawit Indonesia dalam tataran global.

Kepala Dinas Perkebunan dan peternakan Provinsi Kalimantan Selatan, Suparmi menyampaikan, salah satu program dalam percepatan penyediaan daging sapi atau yang dikenal SISKA KUINTIP (Sistem Integrasi Sawit-Sapi Berbasis Kemitraan Usaha Inti-Plasma) akan terus didorong untuk diimplementasikan oleh Perusahaan Besar Swasta (PBS) Kelapa Sawit di Kalimantan Selatan.

Program ini juga didukung dengan Pergub Nomor 053 Tahun 2021 tentang Percepatan Swasembada Sapi Potong Melalui Program Integrasi Sapi-Sawit. Selain itu juga sedang disusun Perda Pembangunan Perkebunan Berkelanjutan yang didalamnya juga mengatur implementasi integrasi sapi-sawit.

“Kami beharap program model seperti ini dapat berjalan baik untuk percepatan penyediaan daging sapi,” ucap Suparmi.

Sementara itu, Direktur Pakan Ditjen PKH Kementan, Agus Sunanto mengatakan, pemanfaatan biomassa pakan, khususnya dari perkebunan sawit ke depannya akan semakin ditingkatkan. Namun, tetap memperhatikan aspek mutu dan keamanan sebagai bentuk komitmen Kementan dapat menyediakan pakan yang terjangkau, berkualitas.

Ia Jelaskan, dalam pengembangan ternak sapi potong akan terus berupaya mendorong pengembangan sistem integrasi sapi sawit. Lantaran, dalam implementasinya sistem tersebut masih belum berjalan optimal dan perlu dukungan dari berbagai pihak.

“Kami menyampaikan apresiasi beberapa perusahaan yang telah menerapkan integrasi sawit-sapi untuk memajukan peternakan nasional,” tutup Agus.

Share :

Baca Juga

Nasional

Online dating services – When to Be Special

Daerah

MY Bersama Anggota Dewan Pengawas BPKH RI Bahas Kerja Sama Pengelolaan Dana Haji

Nasional

B razil Travel Guidelines

Nasional

Ikuti Perkembangan Industri, Pertamina Sesuaikan Harga BBM Non Subsidi

Nasional

Sukses Pergelarkan Lesung Luci Teater Tonggak Apresiasi TBJ, Media dan Semua Pihak

Nasional

Carrageenan: Sustainability From Farm to Table

Nasional

Puluhan Jenderal Purnawirawan TNI-Polri Usulkan Anies-AHY Untuk Pasangan Sipil-Militer

Nasional

New Research Shows Big Opportunities for Small Businesses