SRIWIJAYADAILY – Komandan Kodim 0415/Jambi Kolonel Inf Marsal Denny berikan arahan kepada seluruh personel jajaran Kodim 0415/Jambi, bertempat di lapangan upacara Makodim Jambi, Senin (01/05/2023) kemarin.
Pengarahan tersebut bersamaan apel kesiapan untuk mendukung pelaksanaan apel dan geladi gelar pasukan esok hari (2/5) di Makorem 042/Gapu dalam rangka kunker VVIP yakni Presiden ke wilayah Provinsi Jambi, Rabu (3/5) mendatang.
Pada kesempatan tersebut Dandim 0415/Jambi menyampaikan beberapa penekanan dan arahan dari Panglima TNI Laksamana Yudo Margono kepada Seluruh jajaran TNI.
“Ada beberapa penekanan Bapak Panglima TNI kepada kita (TNI) menyikapi perkembangan situasi terkait peristiwa bentrokan antara oknum TNI-Polri akhir-akhir ini yang dianggap sudah sangat memprihatinkan dan harus segera diambil langkah-langkah perbaikan ” ungkap Dandim.
Bila peristiwa kejadian bentrokan ini terus berlanjut dan tidak segera ditangani dengan baik, dipastikan akan sangat merugikan bagi kedua institusi ini. TNI sendiri akan rugi terhadap reputasi TNI dimata masyarakat dan pimpinan.
Sementara negara dan rakyat sangat menaruh harapan besar kepada institusi TNI untuk mampu mewujudkan situasi yang kondusif dan penegak kedaulatan.
“Tentunya kepercayaan ini harus dapat dipertanggungjawabkan dan diwujudkan”, tambah Marsal.
Sama-sama kita ketahui bahwa pertahanan dan keamanan negara merupakan faktor yang sangat hakiki dalam menjamin kelangsungan hidup negara.
Keberadaan negara tidak dapat dipertahankan bila tidak mampu mempertahankan diri terhadap ancaman dari luar dan dalam negeri.
“Pertahanan dan keamanan negara Indonesia dalam perwujudannya tidak dapat dilepaskan dari fungsi dan peran TNI yang membidangi pertahanan dan Polri membidangi keamanan”, imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut, Dandim memberikan penekanan yang harus dipegang teguh dan dijalankan kepada Prajurit Kodim 0415/Jambi, diantaranya :
1. Jaga sinergitas TNI-Polri. Dapat diartikan bekerja secara fungsional dalam satu sistem NKRI, saling mendukung, saling memperkuat, bahu membahu dan bukan bekerja sendiri-sendiri dalam menjamin terwujudnya pembangunan nasional dan cita-cita kemerdekaan Republik Indonesia.
2. Netralitas TNI. Setiap prajurit TNI tidak boleh berpolitik praktis, harus mampu mengendalikan diri agar tidak terbawa arus pusaran politik dan menyeret institusi TNI masuk dalam pusaran kepentingan politik.
3. Bijak dalam mengelola dan menggunakan medsos. Banyak berita-berita yang bersifat hoax, berita lama yang dimunculkan lagi dan sangat memprovokasi emosional prajurit. Sehingga perlu diwaspadai agar tidak terbawa-bawa dalam provokasi itu.
Dengan adanya penyampaian penekanan tersebut diatas, diharapkan seluruh personil TNI mampu menjaga kepercayaan dan kebanggaan rakyat kepada institusi TNI, jangan dirusak dengan sikap emosi sesaat yang dapat merugikan, tandasnya. (**)