SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Setiap tahun, Indonesia selalu merayakan Hari Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus dengan meriah melalui kegiatan upacara dan berbagai perayaan lainnya.
Tidak hanya sekedar merayakan, tetapi momen ini mengandung makna mendalam yang mengingatkan kita akan perjuangan bangsa dalam merebut kemerdekaan dari penjajah.
Kemerdekaan berarti kebebasan, sedangkan peringatan Hari kemerdekaan suatu bangsa/negara dapat diartikan sebagai peringatan, dimana suatu negara atau bangsa terbebas dari segala bentuk penjajahan bangsa asing, bebas membangun negara atau bangsanya tanpa ada campur tangan dari bangsa lain.
Salah satu kegiatan yang wajib dilakukan pada saat perayaan hari Kemerdekaan Republik Indonesia adalah kegiatan upacara.
Biasanya pihak-pihak panitia yang menyelenggarakan kegiatan upacara menginginkan upacara dapat diselenggarakan dengan tertib, rapih dan khidmat. Selalu berusaha menekan kesalahan sekecil mungkin jika sampai timbul ada permasalahan yang mengganggu jalannya upacara.
Dalam rangka memberi pemahaman dan pengenalan tata upacara di lingkungan yayasan Ponpes modern Al Khinanah di Jl. Sumber Rejo RT. 28 Kel. Mayang Mangurai Kec. Alam Barajo Kota Jambi, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura memberikan materi baris berbaris dan materi upacara kepada para santri di Ponpes tersebut, Sabtu (12/08/2023).
Kegiatan yang dilakukan atas kerjasama dari yayasan Al Khinanah dan Koramil 415-09/Telanaipura bertujuan untuk membangun kedisiplinan para santri yang akan melakukan upacara hari kemerdekaan Republik Indonesia mendatang. Juga untuk mengembangkan kerjasama dan rasa kebersamaan antar santri, sehingga para santri dapat mengikuti kegiatan upacara dengan tertib, rapi dan khidmat.
Ditemui disela jam istirahat saat kegiatan, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura Serma Afriadi mengakui ada permintaan pelatihan upacara kepada para santri dari pihak yayasan Al Kinanah Mayang Mangurai. Dirinya berkomitmen akan melatih para santri hingga mempunyai bekal kedisiplinan dengan sebaik mungkin.
Hal senada juga diungkapkan oleh Peltu Edi Candra, pendamping pada pelatihan tersebut. Dirinya mengaku senang karena peserta pelatihan sangat tanggap dan memperhatikan materi yang diberikan, sehingga penyampaian materi tidak mengalami kesulitan apapun.
“Jika pembangunan kedisiplinan terus diberikan khususnya kepada para murid ataupun santri, saya yakin metode belajar mengajar disekolah akan dapat berjalan dengan baik.” tutur Candra. (**)