Pelaku Pemalsu Plat Dinas TNI Ditangkap Lestarikan Pesisir Pantai, Satgas Pam Puter Enggano Laksanakan Pembibitan Pohon Mangrove Nobar Siksa Kubur, Cara Unik Pangdam II/Swj Tingkatkan Keimanan Panglima TNI Pimpin Penyerahan Jabatan Pangkogabwilhan II dan Sertijab 3 Jabatan Strategis Mabes TNI TNI AD Aktif Bantu Pemerintah Amankan Stok Pangan Nasional

Home / Nasional

Minggu, 20 Maret 2022 - 11:47 WIB

DPR RI Tawarkan Proposal Penanganan Konflik Rusia-Ukraina pada Sidang IPU

SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Wakil Ketua DPR RI Lodewijk F. Paulus mengungkapkan, DPR RI mengajukan proposal untuk dalam menangani konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina. Ia berharap, proposal tersebut dapat diterima oleh seluruh peserta Sidang Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali 20-24 Maret 2022.

“Kita coba menawarkan itu. Yang intinya dengan cara-cara damai, dialog dan diplomasi. Kita bersama teman-teman yang dari Anggota IPU ini sudah sepakat, kita tidak mengharapkan konflik ini tidak berlanjut,” ujar Lodewijk usai mengikuti Asian +3 meeting, yang merupakan side event Sidang IPU ke-144, di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/3/2022).

Politisi Fraksi Partai Golkar itu menerangkan, penting bagi parlemen untuk mendorong bagaimana konflik-konflik yang terjadi di belahan dunia ini dihindari karena dampaknya sangat merugikan masyarakat dunia.

“Kita tahu bagaimana harga minyak dunia sudah mulai naik, kita rasakan juga berpengaruh pada kebutuhan bahan pokok kita. Nah itulah yang saya katakan agar konflik ini segera bisa kita akhiri dengan mengedepankan dialog,” ungkapnya.

Lodewijk menuturkan, dalam konteks menjaga perdamaian, sikap DPR RI sudah tegas yaitu tidak memihak ke salah satu negara yang sedang berkonflik. Karena secara politik, tidak baik bagi Indonesia jika memihak kepada salah satu negara.

“Dengan Ukraina kita sangat bersahabat, Rusia dengan kita juga bersahabat. Nah tentunya dalam konteks menjaga perdamaian dunia, kita sebagai negara nonblok harus melihat situasi ini. Jangan sampai geo-politik ini berpengaruh pada geo-strategi yang akan kita terapkan,” tuturnya.

Menurut Lodewijk, baik Rusia maupun Ukraina harus menyelesaikan konflik ini dengan cara-cara yang solutif. “Kalau kita lihat tanda-tanda itu, baik dari presiden ukraina maupun rusia sudah ada. Tinggal bagaimana negara-negara kawasan di sana juga mendorong penyelesaian konflik dan jangan sampai ada yang memanas-manasi. Jangan sampai terjadi seperti itu,” pungkasnya. (es)

Share :

Baca Juga

Nasional

Kejagung Amankan Buronan Korupsi Belanja Daerah PALI

Nasional

Kasdam II/Sriwijaya Lepas Pawai Kebangsaan Peringati Hari Sumpah Pemuda Ke-95

Daerah

Ekspor dan Impor Cetak Rekor Baru, Surplus Neraca Nonmigas Meroket

Nasional

Memasuki Minggu Kedua, Putin: Pertarungan Tanpa Kompromi

Nasional

Finding a Foreign Seeing Site

Nasional

Presiden Jokowi Lantik Yudo Margono sebagai Panglima TNI

Nasional

TNI AL Tuan Rumah Sea Garuda Exercise 2023

Nasional

Selecting an Online Dating Site For a man Looking For Ladies