Bakamla RI Gelar Operasi Udara Maritim dengan Target Kapal Perilaku Anomali Panglima TNI Lepas Keberangkatan 850 Prajurit Satgas Operasi Pengamanan Papua Panglima TNI Kembali Memberangkatkan 950 Prajurit TNI ke Papua Ciptakan Rasa Aman dan Kondusif, Babinsa Patroli Pos Kamling di Wilayah Dukung Ketahanan Pangan, Babinsa Koramil 07/Pelayangan Bantu Petani Penyemaian Bibit Padi

Home / Nasional

Sabtu, 30 Oktober 2021 - 09:29 WIB

Insan Pers Harus Beradaptasi pada Era Disrupsi Teknologi

Jakarta – Srwiwijayadaily.co.id

Pada saat ini, para insan pers atau jurnalis harus mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di era disrupsi teknologi. Dengan begitu, setiap kendala itu dapat dihadapi dengan cara-cara inovatif.

“Mampu beradaptasi dengan cepat gesit mengejar ketertinggalan cepat mempelajari kompetensi baru, inovatif dalam menghadapi era disrupsi teknologi,” kata Presiden Joko Widodo ketika membuka Kongres ke-6 Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) yang ditayangkan secara virtual melalui kanal akun YouTube Sekretariat Presiden (Setpres) pada Jumat (29/10/2021).

Salah satunya hal yang harus dihadapi sebagai konsekuensi era disrupsi dengan kehadiran media sosial (medsos). Para jurnalis harus lebih kreatif dalam memproduksi suatu karya jurnalistik yang akan disebar kepada khalayak luas.

Baca :  Catatan Akhir Tahun 2022, Pergerakan SMSI Untuk Pers Indonesia

Dengan begitu, secara teknis tentunya para jurnalis akan terpacu untuk memperkuat nilai dari jurnalis sebagai penyebar informasi yang kredibel, meningkatkan kecermatan, menjaga independensi, dan objektivitas.

“Dalam menghadapi era disrupsi teknologi kehadiran berbagai platform media baru harus memacu para jurnalis lebih kreatif dan produktif terus memperkuat value-nya,” katanya.

Baca :  Shin Tae Yong Panggil 30 Pemain Timnas U-20 Jalani TC untuk Piala Asia 2023

Selanjutnya, munculnya hal di atas, juga akan mendukung transformasi kemajuan bangsa ke depan. Karena, pesan yang disebarluaskan tersebut, tetap menjaga marwah insan pers yang harus membawa dampak positif bagi kehidupan masyarakat.

Dengan begitu, setiap lapisan masyarakat dapat berpartisipasi secara aktif dalam setiap kebijakan yang telah pemerintah laksana. Hasilnya akan berdampak secara positif dalam kehidupan masyarakat.

“Bukan semata-mata dimotivasi untuk menumpuk jumlah subscriber, menumpuk jumlah lain ataupun sekadar clickbait.  Tetapi seharusnya bisa memberikan kontribusi,” tuturnya.

Oleh karena itu, pemerintah telah berkomitmen akan terus menjamin kemerdekaan pers. Caranya dengan membuka ruang bagi insan pers untuk menyuarakan kepentingan publik baik dalam bentuk kritik maupun solutif.

Baca :  Serangan OPM di Pegunungan Bintang Mengancam Keselamatan Warga Pendatang

Kedua cara ini, kata dia, tentukan membawa positif terhadap upaya pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan ke depan. Baik dalam bentuk yang berkaitan dengan penanganan pandemi maupun kebijakan lainnya.

“pemerintah saya juga menyadari begitu banyak kritikan kepada pemerintah terutama terhadap hal-hal yang belum bisa kita selesaikan. Kritik yang membangun itu sangat penting,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Nasional

Presiden: Media Mainstream Harus Cepat Bertransformasi

Nasional

Kejagung Amankan Buronan Korupsi Belanja Daerah PALI

Nasional

Danrem 042/Gapu Pimpin Ziarah Rombongan Peringati Hari Juang TNI AD dan HUT Kodam II Sriwijaya ke 76

Nasional

Zodiac On line casino Look at Internet based

Nasional

Kejagung Tangkap Buronan Korupsi KUR BRI Cijantung

Nasional

Kemenperin-Polri Bentuk Satgas Pengawasan Produksi dan Distribusi Minyak Goreng Curah

Nasional

APBN Instrumen untuk Mencapai Tujuan Nasional
Foto: Wahyu/InfoPublik

Nasional

Menkominfo-Dewan Pers Jajaki Model Payung Hukum Publisher Right