Silang Monas Bak Lautan Manusia, Antusias Saksikan Puncak HUT ke-79 TNI Defile Pasukan dan Alutsista Meriahkan HUT Ke-79 TNI di Palembang Kasrem 042/Gapu Pimpin Upacara Puncak Peringatan HUT Ke-79 TNI Tahun 2024 HUT TNI Ke-79 di Wilayah Tanjab, TNI-Polri Perkuat Sinergitas Lewat Simbol Kebersamaan Kodim 0419/Tanjab Gelar Syukuran HUT TNI Ke-79, Perkuat Sinergi dengan Masyarakat

Home / Nasional

Senin, 1 November 2021 - 09:56 WIB

Jokowi Bahas Situasi Dunia dengan Presiden Dewan Eropa

SRIWIJAYADAILY

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas beberapa isu politik dunia, antara lain perkembangan di Afghanistan, saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, Charles Michel, di sela-sela KTT G20 di La Nuvola, Roma, Italia, pada Minggu (31/10/2021).

Dilansir dari laman presidenri.go.id, Presiden Jokowi menjelaskan mengenai upaya yang sedang dilakukan Indonesia untuk mencoba membantu Afghanistan. Presiden Michel menilai, sebagai negara berpenduduk muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki pengalaman yang baik dengan Afghanistan.

Kedua, Presiden Jokowi juga membahas isu perubahan iklim dan menyampaikan upaya yang dilakukan Indonesia dalam hal penurunan deforestasi, kebakaran hutan, dan rehabilitasi mangrove

Baca :  Babinsa Koramil Pijoan Perkuat Pembinaan Karakter Siswa di SMA Titian Teras

Presiden berpandangan bahwa saat membahas isu perubahan iklim, semua negara harus bekerja sama dan tidak saling menyalahkan agar semua negara memiliki kemampuan melakukan transisi ekonomi dan transisi energi.

“Teknologi dan investasi menjadi kunci. Hal ini tidak mungkin dilakukan tanpa kerja sama, termasuk dengan negara-negara maju,” ungkapnya.

Terkait hal tersebut, Presiden Jokowi menegaskan bahwa komitmen Indonesia sangat jelas dan konsisten. Pemenuhan nationally determined contributions atau NDC Indonesia sudah berada pada jalur yang benar. Pada saat banyak negara masih terus mengalami kebakaran hutan yang hebat, kebakaran hutan di Indonesia justru berkurang 82 persen.

Baca :  Gerak Cepat Babinsa Bersama Masyarakat Padamkan Kebakaran Lahan di Desa Lagan Tengah

“Deforestasi mengalami angka terendah dalam 20 tahun. Rehabilitasi mangrove akan mencapai 600.000 hektare dalam 3 tahun” , kata Presiden.

Selain itu, Presiden Jokowi juga membahas mengenai isu kesehatan, termasuk rencana dunia membahas Pandemic Treaty. Dalam pembahasan mengenai isu kesehatan, Indonesia menyampaikan kekhawatiran terhadap diskriminasi terhadap beberapa jenis vaksin yang dilakukan oleh Uni Eropa.

Baca :  Babinsa Koramil Pijoan Perkuat Pembinaan Karakter Siswa di SMA Titian Teras

Secara singkat, Presiden juga mendorong agar perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif antara Indonesia dan Uni Eropa atau IEU-CEPA dapat segera diselesaikan. Terlebih, perundingan terkait hal tersebut sudah berlangsung selama lebih dari lima tahun.

“Saya sangat berharap perundingan Indonesia-EU CEPA dapat kita selesaikan. Perundingan ini sudah memakan lebih dari lima tahun. Dengan karakter produk yang saling melengkapi, saya yakin CEPA ini akan membawa manfaat besar bagi kita,” ujar Presiden.

Share :

Baca Juga

Nasional

Ultimate Winter Driving Tips

Nasional

Nasib Bupati Meranti, Dulu Bilang Kemenkeu Berisi Setan-Iblis dan Kini Tersangka Korupsi

Nasional

Komnas HAM: Langkah Tepat Penahanan 8 Tersangka Kasus Kerangkeng Manusia

Nasional

Kominfo-KPK Integrasikan Aplikasi Pengaduan Korupsi

Nasional

Pemerintah Diimbau Terbitkan SE Penghapusan PCR Bagi Penumpang Pesawat

Nasional

PEA-Indonesia Tandatangani 14 MOU

Nasional

Kemenkes: 100 Juta Penduduk Indonesia Telah Divaksinasi COVID-19 Dosis Lengkap

Nasional

Very long Distance Romance Statistics