Ribuan Warga Hadiri Halal Bihalal Dikediaman Bakal Calon Walikota Jambi Budi Setiawan Kasad Terima Penyerahan Jabatan Ka RSPAD dan Pimpin Sertijab 7 Jabatan Strategis TNI AD Atasi Serangan OPM Pimpinan Egianus Kogoya Ke Pos TNI, Koops TNI Habema Sita Senpi dan Puluhan Munisi Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel Mayjen TNI M. Naudi Nurdika Terima Tongkat Komando Pangdam II/Swj

Home / Olahraga

Minggu, 2 Januari 2022 - 08:12 WIB

Kalah Dari Thailand, Timnas Enam Kali Status Runner-Up Piala AFF

Timnas Indonesia Raih Juara 2 Piala AFF 2020

Timnas Indonesia Raih Juara 2 Piala AFF 2020

SRIWIJAYADAILY
Thailand sukses keluar sebagai juara Piala AFF 2020. Hasil ini diraih setelah tim Gajah Perang menang agregat atas timnas Indonesia pada laga final.

Sebagaimana diketahui, Indonesia harus rela keluar sebagai runner-up Piala AFF 2020 usai ditumbangkan Thailand dengan agregat 2-6. Indonesia digasak 0-4 pada leg pertama dan ditahan imbang 2-2 pada leg kedua final yang berlangsung di National Stadium, Sabtu (1/1/2022) malam WIB.

Hasil ini memastikan Thailand sebagai raja Asia Tenggara dengan koleksi enam gelar juara Piala AFF, dua lebih banyak dari Singapura di tempat kedua.

Di sisi lain, timnas Indonesia masih belum beruntung dengan catatan enam kali menjadi runner-up.

Pasca laga Shin Tae-yong mengatakan bahwa di Piala AFF 2020 ini beri pengalaman berharga, Timnas Indonesia Bikin Saya Bangga.

Shin Tae-yong sadar skuadnya perlu pengalaman lebih untuk meraih gelar juara. Pelatih asal Korea Selatan itu menyebut kegagalan di final Piala AFF 2020 merupakan pelajaran berharga bagi para pemain mudanya agar bisa terus berkembang di masa depan.

Hasil itu membuat Indonesia sudah enam kali menjadi runner-up Piala AFF 2020 dan belum pernah sekalipun meraih gelar juara. Sementara bagi Thailand, gelar tersebut merupakan gelar Piala AFF keenamnya, sekaligus semakin mengukuhkan bahwa Tim Gajah Perang merupakan tim pengoleksi gelar Piala AFF terbanyak.

Pada Piala AFF edisi kali ini, Shin Tae-yong banyak membawa pemain-pemain muda. Rataan umur skuad pemain Indonesia lebih muda dari pada tiga semifinalis Piala AFF 2020. Oleh sebab itu, Shin Tae-yong mewajarkan bahwa para pemain mudanya gagal mengunci gelar di ajang Piala AFF 2020.

Kendati demikian, dirinya mengatakan bahwa pengalaman bermain di Piala AFF kali ini merupakan sesuatu berharga yang bisa membuat para pemainnya terus berkembang.

“Seperti yang Anda lihat, skuad kami masih sangat muda, karena masih sangat muda, pengalaman adalah sesuatu yang belum mereka miliki,” kata Shin Tae-yong pada wawancara pascalaga, dikutip Minggu (2/1/2022).

Lebih lanjut, Shin Tae-yong mengatakan bahwa dirinya bangga melihat semangat juang anak asuhnya. Meski banyak yang baru pertama kali tampil di Piala AFF 2020, mantan pelatih Timnas Korea Selatan itu bahagia dengan etos kerja spartan para pemainnya.

Baca :  Wujudkan Provinsi Jambi yang Berprestasi, Budi Setiawan Ajak Seluruh Pengurus KONI Selalu Jaga Kekompakan

“Tapi saya bisa melihat semangat dari anak-anak muda kami sepanjang turnamen, saya bahagia melihat mereka (Timnas Indonesia) terus berkembang,” katanya.

“Jadi pengalaman memang menjadi sesuatu yang belum kami miliki, tapi saya bangga dengan semangat mereka dan itu sangat positif,” tukasnya.

Jalannya pertandingan Thailand vs Indonesia

Indonesia tak diperkuat oleh Elkan Baggott, Victor Igbonefo, Rizky Dwi, dan Rizky Ridho pada laga leg kedua final Piala AFF 2020.

Empat pemain itu dilarang bermain oleh Pemerintah Singapura setelah dianggap melanggar sistem bubble Piala AFF 2020.

Situasi ini membuat timnas Indonesia tak memiliki satu bek tengah pun di bangku cadangan.

Timnas Indonesia yang tengah tertinggal agregat 0-4 mencoba langsung mengambil insiatif serangan usai memulai kickoff.

Namun, skuad Garuda masih kesulitan untuk menemukan celah di tengah pertahanan rapat dan pressing ketat Thailand.

Setelah beberapa kali berupaya membangun serangan, Garuda akhirnya dapat menembus pertahanan Thailand dan sukses mencetak gol via peluang pertama.

Ramai Rumakiek melakukan serangan dari sisi kiri dan memberikan umpan kepada Witan Sulaeman di dalam kotak penalti.

Witan menahan bola lalu mengopernya ke Ricky Kambuaya yang langsung melesakkan tendangan keras mendatar.

Bola sepakan Kambuaya sebetulnya mengarah ke kiper Thailand, Siwarak Tedsungnoen.

Akan tetapi, Siwarak gagal menahan bola dengan sempurna sehingga si kulit bundar meluncur ke arah kanan dan membobol gawang Thailand.

Tertinggal 0-1, timnas Thailand mulai bangun. Semenit berselang, Teerasil Dangda melepaskan tembakan on target.

Beruntung bagi Indonesia, Nadeo Argawinata dapat menepisnya dan lini pertahanan Garuda langsung menyapu bola.

Tak lama kemudian, Supcahok Sarchat hampir membuat gawang Indonesia bobol setelah memanfaatkan kemelut dalam situasi sepak pojok.

Namun, sepakan Sarachat di kotak penalti Indonesia hanya mencium mistar gawang. Intensitas permainan semakin meningkat.

Kedua tim saling menekan satu sama lain dan berupaya menyerang dengan cepat usai menguasai bola.

Baca :  Serba Serbi Kunker RI, Demi Momen Bagus Wartawan Nyamar Jadi Peserta

Pada menit ke-20, Thailand menciptakan peluang lagi melalui tembakan jarak jauh Thanawat Suengchitthawon.

Nadeo kembali menjadi penyelamat Indonesia setelah terbang untuk menepis bola keluar lapangan.

Memasuki pertengahan babak pertama, Thailand masih sedikit lebih dominan atas Indonesia.

Namun, barisan pertahanan Garuda yang disiplin membuat serangan Gajah Perang kerap terputus.

Pada menit ke-33, timnas Indonesia mendapatkan kesempatan bagus untuk mencetak gol kedua melalui tendangan bebas dari jarak ideal.

Sayang, Alfeandra Dewangga yang menjadi eksekutor tak mampu membuahkan gol karena sepakannya membentur pagar betis dan hanya menghasilkan sepak pojok.

Kedua kesebelasan terus saling melancarkan serangan. Thailand membuat peluang emas lagi melalui sepakan voli Teerasil Dangda usai memanfaat crossing Narubadin Weerawatnodom jelang akhir babak pertama.

Namun, big chance bomber Thailand itu hanya melambung tinggi ke atas gawang.

Tak ada lagi gol tericpta sehingga Garuda unggul 1-0 atas Thailand saat turun minum.

Pelatih timnas Thailand, Alexandre Polking, melakukan tiga pergantian pada awal babak kedua.

Salah satunya adalah dengan menggantikan Teerasil Dangda dengan striker Adisak Kraisorn

Pergantian Thailand berbuah manis. Pada menit ke-54, Gajah Perang berhasil menyamakan kedudukan via sepakan Adisak Kraisorn.

Gol bermula ketika Bordin Phala yang masuk ke sisi kiri kotak penalti Indonesia melepaskan sepakan keras.

Nadeo dapat melakukan tepisan, tetapi bola liar mengarah ke Adisak yang langsung dituntaskan lewat tendangan kaki kanan dan merobek gawang Garuda.

Thailand semakin agresif. Dua menit berselang, mereka bahkan sukses mencetak gol kedua.

Kombinasi serangan Gajah Perang membuat Nadeo kembali harus menepis bola.

Lagi-lagi, situasi ini dapat dimanfaatkan Thailand. Supcahok Sarchat memenangkan perebutan bola di luar kotak penalti.

Sedikit sentuhannya membuat bola disambar gelandang Sarach Yooyen lewat tembakan keras kaki kanan.

Asnawi Mangkualam sebetulnya dapat melakukan blok, tetapi bola malah berbelok ke gawang sendiri.

Sukses berbalik unggul membuat Thailand semakin di atas angin. Gajah Perang kian baik dalam penguasaan bola dan mengurung Garuda.

Baca :  Ketum KONI Provinsi Jambi : Gateball Sudah Banyak Memberikan Prestasi di Provinsi Jambi

Pada menit ke-70, Narubadin melakukan overlap dan mengirimkan cutback ke Chanathip Songkrasin.

Bola dapat disambut Chanathip lewat sepakan keras yang tampak akan on target. Namun, ada Fachruddin Aryanto yang dapat melakukan blok.

Setelah terus melancarkan serangan, Thailand lengah sehingga dapat dibobol Indonesia.

Irfan Jaya memenangkan perebutan bola dan mengoper ke Witan Sulaeman.

Kemudian, Witan mengirimkan umpan cungkil yang dikuasai Egy Maulana Vikri dan dituntaskan dengan sepakan kaki kiri.

Tendangan Egy yang mengarah ke kanan sukses menjebol gawang Thailand sehingga skor menjadi imbang 2-2.

Skuad Garuda terus berjuang untuk kembali mencetak gol. Namun, Thailand mampu menahan serangan-serangan Egy dkk selanjutnya.

Pada akhirnya, skor imbang 2-2 bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit. Thailand keluar sebagai juara setelah unggul agregat 6-2/

THAILAND (4-3-1-2): 23-Siwarak Tedsungnoen; 15-Narubadin Weerawatnodom, 25-Pawee Tanthatemee (27-Weerathep Pomphun 46′), 26-Kritsada Kaman, 3-Theerathon Bunmathan; 11-Bordin Phala (13-Philip Roller 71′), 12-Thanawat Suengchitthawon (16-Phitiwat Sookjitthammakul 46′), 6-Sarach Yooyen (17-Janepob Phokhi 85′); 18-Chanathip Songkrasin; 7-Supcahok Sarchat, 10-Teerasil Dangda (9-Adisak Kraisorn 46′)

Cadangan: 1-Kawin Thamsatchanan, 8-Thitiphan Puangjan, 19-Tristan Do, 21-Sivakorn Tiatrakul, 22-Supachai Chaided, 24-Worachiy Kanitsribumphen, 28-Pokklaw A-Nan

Pelatih: Alexandre Polking

INDONESIA (4-2-3-1): 23-Nadeo Argawinata; 14-Asnawi Mangkualam, 19-Fachruddin Aryanto, 28-Alfeandra Dewangga, 12-Pratama Arhan; 13-Rachmat Irianto (6-Evan Dimas 74′), 15-Ricky Kambuaya: 8-Witan Sulaeman, 10-Egy Maulana Vikri, 20-Ramai Rumakiek (25-Irfan Jaya 59′); 27-Dedik Setiawan (29-Hanis Saghara 59’/ 17-Syahrian Abimanyu 85′)

Cadangan: 26-Syahrul Trisna, 2-Marckho Sandy Mirauje, 3-Moh Edo Febriansah, 7-Ezra Walian, 9-Kushedya Hari Yudo, 18-Kadek Agung, 22-Yabes Roni Malaifani, 24-Ahmad Agung

Pelatih: Shin Tae-yong

Berikut daftar juara Piala AFF :
Tahun 1996 : Juara Thailand
Tahun 1998 : Juara Singapura
Tahun 2000 : Juara Thailand
Tahun 2002 : Juara Thailand
Tahun 2004 : Juara Singapura
Tahun 2006 : Juara Singapura
Tahun 2008 : Juara Vietnam
Tahun 2010 : Juara Malaysia
Tahun 2012 : Juara Singapura
Tahun 2014 : Juara Thailand
Tahun 2016 : Juara Thailand
Tahun 2018 : Juara Vietnam
Tahun 2020 : Juara Thailand

 

Share :

Baca Juga

Olahraga

Pangdam XVII/Cenderawasih Menutup Liga Topskor Papua U-12 Tahun 2022

Daerah

Ketum KONI Provinsi Jambi Budi Setiawan Tinjau Atlet Catur Yang Sedang Berlaga Di Porwil

Olahraga

Ketum KONI Jambi Budi Setiawan Pimpin Rapat Koordinasi Persiapan Porwil XI Riau

Olahraga

Kasrem 042/Gapu Ikut Jalan Santai Bersama Masyarakat Sambut HUT Kemerdekaan

Olahraga

Jepang Gagal Melaju ke Babak 8 Besar Usai Dikalahkan Kroasia Lewat Adu Penalti

Olahraga

Ikuti Seleksi MMA di San Diego, Kasad Bangga dengan Prestasi Pratu Ronal Siahaan

Nasional

Begini Perkembangan Upaya Penyelesaian Sanksi WADA Terhadap LADI

Olahraga

Ketum KONI Jambi Budi Setiawan Support Turnamen Domino yang Digelar Pordi Kota Jambi