Jenazah Danramil Oktavianus Sogalrey Korban Penembakan Gerombolan OPM Dimakamkan Secara Militer Danyon Armed 15/Cailendra Pimpin Upacara Tradisi Pelepasan Anggota Pindah Satuan Dan Sertijab Danrai Budi Setiawan, Anak Pensiunan TNI Menapaki Perjalanan Hidup Menuju Kota Jambi BerBUDI Keluarga Besar Yonif 142/KJ Rayakan Hari Raya Idul Fitri Dan Halal Bihalal Korem 081/DSJ Terjunkan Ratusan Personel Amankan Arus Balik Lebaran

Home / Nasional

Sabtu, 8 April 2023 - 21:51 WIB

Nasib Bupati Meranti, Dulu Bilang Kemenkeu Berisi Setan-Iblis dan Kini Tersangka Korupsi

SRIWIJAYADAILY – Nama Bupati Meranti Muhammad Adil kembali jadi sorotan setelah ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bupati Meranti ini juga sempat menyenggol Menteri Keuangan Sri Mulyani dan menjadi sorotan publik ketika itu.

Dirinya dengan berani menyebut kementerian di bawah Sri Mulyani diisi oleh iblis dan setan.

Dia juga mengancam untuk angkat senjata dan bergabung dengan Malaysia. Pernyataannya itu didasari soal rincian Dana Bagi Hasil (DBH) minyak yang dianggapnya tidak adil.

Hal itu karena dia merasa pemerintah pusat disebut mengambil banyak minyak dari Kepulauan Meranti. Pernyataan Adil, viral di media sosial dan menuai beragam kontroversi.

Baca :  TNI Bersama Tim Gabungan Berhasil Temukan Korban Nelayan Yang Hilang Saat Menjaring Ikan

Orang nomor satu di Kementerian Keuangan pun memberi tanggapan soal pernyataan Bupati Meranti. Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa APBN dan APBD bekerja sama menjaga ekonomi dan masyarakat.

Di mana untuk Transfer ke Daerah (TKD) yang digunakan untuk mendorong ekonomi masyarakat, tahun 2022 lalu TKD-nya naik 3,9% atau mencapai Rp816 triliun.

“Komponen paling besar adalah Dana Bagi Hasil (DBH), ini karena ada juga Bupati yang menanyakan, kenapa harga minyak tinggi saya engga dapat bagi hasil?, kami akan membagi hasilkan sesuai dengan aturan perundang-undangan,” ujar Sri.

Baca :  Ulang Tahun, Pangdam II/Swj Dapat Kejutan Dari Anggota

Tak hanya itu saja, data-data pun juga diperoleh dari Kementerian/Lembaga mengenai berapa yang harus dibagi hasilkan. Jadi, dalam hal ini, dalam penyaluran TKDD, DBH naik cukup besar yaitu 43%.

“Ini karena harga-harga komoditas yang baik, dan yang dibagi hasilkan meningkat sesuai dengan penerimaan negara, maka DBH-nya juga meningkat. Tentu sesudah ada bagian dimana kita mendapatkan BPKP, data yang valid, dan kemudian kita membagi hasilkan,” jelas Sri.

Kini Jadi Tersangka

Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT). Tidak hanya bupati sejumlah pejabat eselon II (kadis) ikut terjaring OTT KPK yang digelar dari Kamis (6/14/2023) malam hingga Jumat (7/4/2023) dini hari.

Baca :  Pangdam XVII/Cenderawasih Tegaskan Prajurit Harus Netral Pada Pemilu 2024

“Mereka diamankan terkait kasus GU/UP atau pembahasan uang operasional kantor,” kata sumber kepada MPI, Jumat (7/4/2023).

Sumber yang enggan disebutkan namanya itu menjelaskan, setelah melakukan OTT, Bupati Kepulauan Meranti langsung dibawa KPK pada Jumat (7/4/2023) dini hari. Sementara pejabat lain masih diperiksa di Meranti.

“Kalau pembahasan GU/UP atau operasional kantor itu biasanya akan melibatkan banyak kadis. Kabarnya sudah sembilan kadis yang diperiksa,” ujarnya.**

Share :

Baca Juga

Nasional

Dari Lima Terdakwa Pembunuh Yosua, Hanya Bharade E yang Tak Ajukan Keberatan

Nasional

Ethereum To Us Dollar Eth To Usd

Nasional

Gelar National Convention Ke-4, Duta Elok Persada Berikan Apresiasi Pada Mitra Usaha

Nasional

Kejagung Amankan Buronan Korupsi Jaringan Listrik di Raja Ampat

Nasional

Kejagung Tetapkan Empat Tersangka Korupsi Ekspor CPO

Nasional

Ultimate Winter Driving Tips

Nasional

For what reason Asian Women Are the Best Decision For Addicts

Nasional

Kemenkes Siapkan 340 Pos Kesehatan di Jalur Mudik