Satgas TMMD Gunakan Jalur Sungai Untuk Pendistribusian Material Pagi Sebelum Menuju ke Lokasi TMMD, Warga Ikut Apel Bersama Satgas TMMD KE-118 Kodim 0419/Tanjab Mulai Renovasi Madrasah Nurul Fallah TMMD Solusi Efektif di Tengah Keterbatasan Daerah Program TMMD ke-118 Kodim 0419/Tanjab Wujudkan Kemanunggalan TNI – Rakyat Semakin Kuat

Home / Nasional

Sabtu, 6 November 2021 - 10:27 WIB

Perubahan Iklim Jadi Ancaman Lebih Seram dari Pandemi Covid-19

Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

Foto: REUTERS/HANNIBAL HANSCHKE

SRIWIJAYADAILY

Perubahan iklim jadi ancaman yang disebut lebih seram dari pandemi Covid-19. Kabarnya juga bisa membuat Asia bisa terendam karena ada kenaikan air laut.

Ini terlihat dalam laporan Environmental Research Letters yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Menurut para peneliti air laut akan naik dalam waktu berabad-abad mendatang. Kota-kota akan terendam air laut nantinya, dikutip dari AFP, Jumat (5/11/2021).

“Sekitar lima persen dari populasi dunia saat ini tinggal di daratan di bawah permukaan laut, di mana tingkat air pasang diperkirakan akan meningkat karena karbon dioksida yang telah ditambahkan ke atmosfer oleh aktivitas manusia,” kata penulis utama laporan yang juga merupakan CEO dan kepala ilmuwan dari Climate Central, Ben Strauss.

Baca :  Dandim 0416/Bute Pimpin Pemadaman Karhutla di Desa Pemayungan

Salah satu wilayah yang akan mendapat dampak buruknya adalah Asia. Benua itu menyumbang sembilan dari 10 kota besar dengan risiko tinggi.

Sejumlah wilayah di Asia masuk dalam risiko terbesar. Misalnya rumah untuk setengah populasi Bangladesh dan Vietnam ada di bawah garis pasang tinggi dalam jangka panjang, bahkan untuk dunia. Ada juga wilayah China, India dan juga Indonesia yang menghadapi ancaman serupa.

Baca :  Satgas TMMD Bantu Operator Isi BBM Alat Berat

Ancaman kenaikan permukaan laut dan risiko pada wilayah tersebut terjadi hingga akhir abad ini. Tercatat kenaikan air laut berkisar setengah meter hingga dua kali lipat. Namun itu bergantung pada seberapa cepat berkurangnya polusi karbon.

Air laut juga tetap akan naik setelah tahun 2100. Sebab akan diisi oleh lapisan es yang mencair, panas yang terperangkap di laut, hingga dinamika air memanas. Ini bahkan terjadi saat penurunan emisi gas rumah kaca diturunkan.

Baca :  Babinsa Koramil 05/Sengeti Berharap Generasi Muda Punya Semangat Berjiwa Pancasila

Menurut Strauss, konsentrasi karbon dioksida (CO2) sekarang 50% lebih tinggi dari tahun 1800. Sementara suhu rata-rata permukaan Bumi juga terus meningkat 1,1 derajat celcius.

Strauss mengatakan, dengan fakta ini air laut bisa naik hingga dua meter. Namun memang belum diketahui kenaikan itu membutuhkan waktu berapa lama untuk bisa terjadi.

Artikel ini sebelumnya telah tayang di cnbcindonesia.com dengan judul ‘Ada Ancaman Lebih Seram dari Covid, Asia Bisa Terendam Laut!’

Share :

Baca Juga

Nasional

Forum Pecinta Perahu Tradisional Jambi Resmi Terbentuk

Nasional

Wujudkan Kreativitas Dimasa Pandemi, Wanita HWSB Gelar Lomba Seni Merangkai Papan Ucapan

Nasional

Jubir Kemenkes Beberkan 6 Dugaan Penyebab Hepatitis Akut

Nasional

Jaksa Agung Perintahkan Jajaran Awasi Barang Impor Dilabeli Produk Lokal

Nasional

One Women From Ukraine

Nasional

Menkeu Bebaskan Bea Masuk Impor Barang yang Diekspor, Ini Aturannya

Nasional

Dukcapil dan KPU Kerja Sama Tuntaskan Data Pemilih

Nasional

Cegah Penyebaran Virus Covid-19, Danramil Telanaipura Bersama Unsur Forkopimcam Lakukan Patroli Pembatasan