Keerom – Di sebuah sudut terpencil Papua, kehidupan berjalan dengan tenang di Kampung Pitewi, Distrik Arso Timur, Kabupaten Keerom. Di sini, di antara deretan rumah sederhana yang dikelilingi oleh hamparan hijau alam, kehadiran para prajurit TNI dari Satgas Pamtas Yonif 122/TS membawa rasa aman dan hangat bagi warga setempat.
Pagi itu Senin 12 Agustus 2024, Serda Yan Fathur Rahman bersama rekan-rekannya dari Pos Pitewi melangkah ringan di jalanan kampung. Mereka tidak sekadar bertugas menjaga perbatasan, tetapi lebih dari itu, mereka hadir sebagai bagian dari keluarga besar Kampung Pitewi. Senyum ramah dan sapa hangat menyertai setiap langkah mereka, mengunjungi rumah demi rumah, bertukar cerita, dan memastikan bahwa setiap warga merasa diperhatikan dan dilindungi.
Kegiatan silaturahmi yang rutin dilakukan ini telah menjadi jembatan yang menghubungkan hati para prajurit dengan warga. Tidak ada lagi sekat antara seragam militer dan kehidupan sipil. Yang ada hanyalah kebersamaan dalam menjaga dan merawat kampung ini.
Di tengah percakapan hangat, Mama Novale, seorang ibu yang telah lama bermukim di kampung itu, tak bisa menyembunyikan rasa terima kasihnya. “Saya sangat senang dengan keberadaan Bapak-bapak Tentara di sini,” ujarnya sambil tersenyum. “Mereka bukan hanya menjaga keamanan, tapi juga selalu memperhatikan kebutuhan kami. Kehadiran mereka membuat kami merasa aman dan diperhatikan.”
Anjangsana ini bukan hanya tentang tugas, tetapi juga tentang cinta terhadap sesama. Dengan memberikan sembako, para prajurit tidak hanya sekadar menunaikan kewajiban, tetapi juga menunjukkan kepedulian mereka kepada warga yang hidup di wilayah perbatasan ini.
Bagi Serda Yan dan rekan-rekannya, setiap kunjungan adalah kesempatan untuk mempererat tali silaturahmi dan mendengar langsung apa yang dirasakan dan dibutuhkan masyarakat. “Kami ingin memastikan bahwa kami tidak hanya hadir sebagai penjaga perbatasan, tetapi juga sebagai sahabat dan pelindung bagi warga di sini,” kata Serda Yan.
Kampung Pitewi mungkin jauh dari gemerlap kota besar, tetapi di sini, di perbatasan negara, rasa kebersamaan dan kepedulian antara prajurit dan warga menjadi kekuatan yang menjaga keutuhan dan kedamaian wilayah ini. Keberadaan Satgas Pamtas Yonif 122/TS bukan sekadar untuk menjaga garis batas, tetapi juga untuk membangun jembatan hati antara tentara dan masyarakat, menciptakan kehangatan di setiap sudut Kampung Pitewi. **