Prajurit Yonif 144/Jaya Yudha Melaksanakan Lomba Memasak Peringati HUT KORPRI Ke-52 Tahun 2023, PNS TNI Kodam II/Sriwijaya Menggelar Acara Syukuran Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD, Jenderal Maruli Simanjuntak Pastikan TNI AD Netral di Pemilu 2024 Babinsa Ajak Warga Berdayakan Sampah Menjadi Tabungan Emas Gaspoll, Hari Pertama Kerja Danrem 042/Gapu Laksanakan Program Kodam II/Sriwijaya Masuk Kampus

Home / Daerah / Nasional

Minggu, 13 Februari 2022 - 09:51 WIB

Siap-siap Harga Tempe Naik, Pemerintah Jaga Stabilitas Harga

Sriwijayadaily

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengungkapkan, Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga kedelai nasional. Koordinasi dengan importir kedelai serta perajin tahu dan tempe terus diperkuat.

Kementerian Perdagangan memastikan stok kedelai nasional aman meski terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir.

Hal ini disampaikan Dirjen Oke dalam konferensi pers bersama Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga secara virtual.

“Menyikapi harga kedelai dunia yang masih cukup tinggi, Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022.

Baca :  Jenderal Pilot Jet Tempur M Syauqi Jadi Kapten Timnas AMIN, Ini Daftar Lengkapnya

Pemerintah juga meminta dukungan importir kedelai untuk konsisten menjaga harga keekonomian kedelai impor tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe,” tegas Oke.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 USD/bushels. Harga ini diperkirakan terus naik hingga Mei yang mencapai 15,79 USD/bushels dan mulai turun pada Juli sebesar 15,74 USD/bushels.

Kenaikan harga disinyalir akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain itu, disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.

Baca :  Ketum KONI Jambi Budi Setiawan Hadiri Pembukaan PORWIL Sumatera ke-XI di Riau

Sementara itu, total stok yang dimiliki Akindo tercatat sebesar 300 ribu ton. Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton.

Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022).

Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 – 11.500/kg pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia.

Baca :  Budi Setiawan Optimis Atlet Catur Jambi Lolos Ikut PON XXI Sumut Aceh

Hal ini dilakukan guna memberikan kepastian harga kedelai kepada perajin tempe dan tahu serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

“Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu guna menjaga keberlangsungan usaha perajin tempe dan tahu serta pelaku usaha kedelai lainnya. Mari bersama saling bahu membahu dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, terutama pada saat pandemi COVID-19 saat ini,” pungkas Oke

Share :

Baca Juga

Daerah

HD Buka Festival Kulintang, Kulineran Jaman Bingen

Daerah

Wisatawan Dihimbau Berhati-hati di Objek Wisata Alam

Nasional

Kemhan Gandeng UGM Kuatkan Teknologi Pertahanan Negara

Nasional

Pemerintah Siapkan Kompensasi Penghapusan Premium

Nasional

Kemendagri dan Kemlu Kolaborasi Pendataan WNI

Nasional

How to Have Sex on the Beach

Daerah

DPD IPBI Provinsi Jambi Gelar Lomba Seni Perangkai Bunga

Daerah

Kunker ke Pengabuan, Bupati Tanjabbar Sampaikan Pentingnya Vaksin