21 Pati TNI AD Naik Pangkat, Wakasad Sandang Bintang Tiga Tingkatkan Silaturahmi, Babinsa Hadiri Undangan Buka Puasa Bersama MPC Ormas Pemuda Pancasila Kota Jambi Pabung Muaro Jambi Hadiri Rapurna DPRD Tentang Penyampaian LKPJ Pj Bupati Muaro Jambi Aslog Kasdam II/Swj Cek Swakelola Rumah Prajurit Program Kasad Panglima TNI Terima Laporan Korps Kenaikan Pangkat 29 Perwira Tinggi TNI

Home / Daerah / Nasional

Minggu, 13 Februari 2022 - 09:51 WIB

Siap-siap Harga Tempe Naik, Pemerintah Jaga Stabilitas Harga

Sriwijayadaily

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan mengungkapkan, Pemerintah terus berupaya menjaga stabilitas harga kedelai nasional. Koordinasi dengan importir kedelai serta perajin tahu dan tempe terus diperkuat.

Kementerian Perdagangan memastikan stok kedelai nasional aman meski terjadi kenaikan harga kedelai yang signifikan selama dua minggu terakhir.

Hal ini disampaikan Dirjen Oke dalam konferensi pers bersama Ketua Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) Aip Syarifuddin dan Sekretaris Jenderal Asosiasi Importir Kedelai Indonesia (Akindo) Hidayatullah Suralaga secara virtual.

“Menyikapi harga kedelai dunia yang masih cukup tinggi, Kemendag bersama seluruh pelaku usaha kedelai nasional akan terus berupaya menyediakan stok kedelai cukup untuk memenuhi kebutuhan industri perajin tahu dan tempe menjelang puasa dan Lebaran 2022.

Baca :  Budi Setiawan Ajak KB Aritonang Ompusunggu Kota Jambi Menjaga Hubungan Kekeluargaan yang Harmonis

Pemerintah juga meminta dukungan importir kedelai untuk konsisten menjaga harga keekonomian kedelai impor tetap terjangkau di tingkat perajin tahu dan tempe,” tegas Oke.

Berdasarkan data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu kedua Februari 2022 mencapai 15,77 USD/bushels. Harga ini diperkirakan terus naik hingga Mei yang mencapai 15,79 USD/bushels dan mulai turun pada Juli sebesar 15,74 USD/bushels.

Kenaikan harga disinyalir akibat adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, terjadi kekurangan tenaga kerja, dan kenaikan biaya sewa lahan. Selain itu, disebabkan ketidakpastian cuaca di negara produsen yang mendorong petani kedelai menaikkan harga.

Baca :  Kepanitiaan Outbound Senkom Mitra Polri Kota Jambi Resmi Dibubarkan

Sementara itu, total stok yang dimiliki Akindo tercatat sebesar 300 ribu ton. Jumlah ini berasal dari stok awal Februari yang tercatat sebesar 160 ribu ton ditambah pemasukan pada pertengahan Februari sebesar 140 ribu ton.

Jumlah tersebut diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan selama dua bulan ke depan (Februari–Maret 2022).

Akindo berkomitmen untuk menjaga harga kedelai di tingkat importir sebesar Rp10.500 – 11.500/kg pada Februari 2022 dan akan ditinjau kembali setiap akhir bulan berdasarkan perkembangan harga kedelai dunia.

Baca :  Budi Setiawan : Anak Muda Merupakan Aset Bangsa

Hal ini dilakukan guna memberikan kepastian harga kedelai kepada perajin tempe dan tahu serta menjaga situasi kondusif di tengah ketidakpastian harga kedelai dunia.

“Pemerintah berharap masyarakat dapat memaklumi dan menerima kenaikan harga tempe dan tahu guna menjaga keberlangsungan usaha perajin tempe dan tahu serta pelaku usaha kedelai lainnya. Mari bersama saling bahu membahu dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional, terutama pada saat pandemi COVID-19 saat ini,” pungkas Oke

Share :

Baca Juga

Nasional

Peluncuran Perdana Lagu dan Nasi Campur Nusantara “Lestari”

Daerah

Ganti Rugi Disepakati, Pembebasan Lahan Jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang Tuntas

Nasional

How One Furniture Manufacturer Goes ‘Beyond Sustainability’

Daerah

Sosok Anak Tukang Becak di Tanjabbar Bawa Medali Emas dari Kejuaraan Karate

Nasional

Menguak Kekayaan Tersembunyi Pulau Batanta Raja Ampat Papua

Daerah

Jadi Pembicara Dies Natalis ke-67 SMK PP Negeri Sembawa, Budi Setiawan Berharap Para Siswa Terus Menggali Potensi Untuk Membangun Negeri

Daerah

Sungai Meluap, 390 Rumah di Musi Banyuasin Terendam Banjir

Nasional

Danrem 042/Gapu Tekankan Netralitas TNI Dalam Menghadapi Pemilu 2024