Muarojambi – Di tengah bisingnya deru api yang melahap lahan di Desa Rantau Panjang, ada satu sosok yang tak kenal lelah berjibaku di tengah panasnya medan. Sosok itu adalah Serda Muji Edi, seorang Babinsa Kodim 0415/Jambi yang sehari-harinya bertugas menjaga keamanan dan ketertiban desa. Namun, ketika kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) menyerang, tugasnya meluas jauh dari sekadar menjaga ketertiban—ia kini menjadi penyambung hidup bagi mereka yang berjuang di garis depan.
Di posko utama, suasana terlihat sibuk. Tim pemadam kebakaran terus mempersiapkan diri untuk kembali ke medan yang jaraknya tak kurang dari lima kilometer. Namun di tengah kesibukan itu, logistik yang seharusnya mendukung mereka sering kali tertinggal karena sulitnya akses. Serda Muji Edi melihat celah itu dan memutuskan untuk bertindak.
Tanpa banyak bicara, Serda Muji Edi turun langsung ke lapangan. Dengan tekad yang kuat, ia memastikan logistik—baik air minum, makanan, hingga perlengkapan medis—sampai ke tangan para pemadam kebakaran yang sedang berjibaku melawan api. Di antara asap tebal dan teriknya matahari, ia menjadi titik kecil harapan yang membawa semangat bagi mereka yang berjuang.
“Bukan hanya soal mengantar logistik,” ujar Serda Muji Edi dengan rendah hati. “Ini soal memastikan saudara-saudara kita yang di lapangan tahu bahwa mereka tidak sendirian. Kami di sini, mendukung mereka, meskipun hanya dengan cara sederhana.”
Langkahnya yang sederhana namun penuh makna itu mengingatkan kita akan pentingnya kebersamaan dalam menghadapi bencana.
Serda Muji Edi tidak hanya mengirimkan logistik, ia mengirimkan pesan—pesan bahwa di tengah kobaran api, ada harapan, dan ada dukungan yang tak pernah putus.
Dalam setiap bungkusan makanan yang ia antar, ada secercah harapan. Dalam setiap botol air yang ia bawa, ada dorongan semangat untuk terus berjuang. Dan dalam setiap langkahnya di tengah asap, ada pesan yang kuat bahwa bersama-sama, kita bisa menghadapi apa pun, bahkan api yang paling ganas sekalipun.**
Muarojambi, Minggu 8 September 2024.