Halal Bihalal Ala Pendam II/Swj Dengan Disperkim Sumsel Uji Kemampuan Fisik dan Mental Siswa Diktukba, Dodik Secaba Gelar Latihan Lintas Medan Kaajendam II/Swj Pimpin Acara Tradisi Korps Raport Masuk & Pindah Satuan Kodim 0416/Bute Gelar Latihan Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir Ciptakan Lingkungan Bersih Dan Sehat, Anggota Kodim 0416/Bute Laksanakan Pembersihan Pangkalan

Home / Warta TNI

Senin, 18 September 2023 - 07:21 WIB

TNI Merangkul Pendemo di Rempang

SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Beberapa hari terakhir ini beredar video viral Panglima TNI menyampaikan instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau. Video ini menjadi viral di masyarakat karena terdapat pernyataan Panglima yang memerintahkan prajuritnya untuk memiting masyarakat yang melakukan demonstrasi.

Menanggapi hal tersebut, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda. “Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen TNI yang disampaikan di Ruang Balai Wartawan, Puspen TNI, Jumat (15/9/2023).

Baca :  Kebiadaban OPM Makin Menjadi Jadi, Bunuh 1 Warga dan Tembak 2 Warga Lainnya

Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat/senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang, hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan. “Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” ujarnya.

Baca :  Pabung Muaro Jambi Hadiri Pendistribusian Logistik Pemilu 2024

Terkait bahasa piting memiting itu sebenarnya hanya bahasa prajurit, karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit “merangkul” satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan. “Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit,” sambungnya.

Baca :  Budayakan Hidup Sehat, Kapendam II/Swj Ajak Anggota Jalan Santai Keliling Kota Palembang

Namun Laksda Julius memahami adanya kesalahan tafsir ini, Panglima TNI sangat tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan, sudah cukup menjadi pembelajaran banyaknya korban di kedua belah pihak baik aparat atau masyarakat akibat konflik ini. “Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Warta TNI

Tingkatkan Semangat Kebersamaan, Satgas TMMD Ke-113 Kodim 1707/Mrk Ajak Masyarakat Kampung Vier Makan Bareng

Warta TNI

Staf Operasi Mabes TNI Kunjungi Yon Mekanis TNI UNIFIL Di Lebanon

Warta TNI

Prajurit Yonif 144/Jaya Yudha Bantu Pengecoran Masjid At Tohit Desa Padang Jawi

Warta TNI

Satgas Yonif 125/SMB Pos Asgon Ikut Memeriahkan Perayaan Lomba HUT RI

Warta TNI

Yonkav 5/DPC Juara Kedua Peleton Pendamping Lomba Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya

Warta TNI

Hadiri Peresmian Pasar Mambo, Kasdim 0417/Kerinci : Semoga Warga Bisa Nikmati Kuliner Buka Puasa

Warta TNI

Babinsa Kodim 0421/LS Bantu Petani Dalam Penggarapan Lahan Untuk Tanaman Cabe

Warta TNI

TNI AL Bangun Dua Kapal Tunda Buatan Dalam Negeri