Prajurit Yonif 144/Jaya Yudha Melaksanakan Lomba Memasak Peringati HUT KORPRI Ke-52 Tahun 2023, PNS TNI Kodam II/Sriwijaya Menggelar Acara Syukuran Resmi Jadi Kepala Staf TNI AD, Jenderal Maruli Simanjuntak Pastikan TNI AD Netral di Pemilu 2024 Babinsa Ajak Warga Berdayakan Sampah Menjadi Tabungan Emas Gaspoll, Hari Pertama Kerja Danrem 042/Gapu Laksanakan Program Kodam II/Sriwijaya Masuk Kampus

Home / Puspen TNI / Warta TNI

Senin, 18 September 2023 - 07:21 WIB

TNI Merangkul Pendemo di Rempang

SRIWIJAYADAILY.CO.ID – Beberapa hari terakhir ini beredar video viral Panglima TNI menyampaikan instruksi kepada komandan satuan bawahan terkait penanganan demo masa di wilayah Rempang, Kepulauan Riau. Video ini menjadi viral di masyarakat karena terdapat pernyataan Panglima yang memerintahkan prajuritnya untuk memiting masyarakat yang melakukan demonstrasi.

Menanggapi hal tersebut, Kapuspen TNI Laksda TNI Julius Widjojono mengatakan bahwa ada salah pemahaman dari masyarakat atas pernyataan tersebut, karena konteksnya berbeda. “Jika dilihat secara utuh dalam video tersebut, Panglima TNI sedang menjelaskan bahwa demo yang terjadi di Rempang sudah mengarah pada tindakan anarkisme yang dapat membahayakan baik aparat maupun masyarakat itu sendiri, sehingga meminta agar masing-masing pihak untuk manahan diri,” ujar Kapuspen TNI yang disampaikan di Ruang Balai Wartawan, Puspen TNI, Jumat (15/9/2023).

Baca :  Babinsa Ajak Masyarakat untuk Maju Hidup Hemat

Lebih lanjut Kapuspen TNI menyampaikan bahwa Panglima TNI menginstruksikan kepada Komandan Satuan untuk melarang prajurit menggunakan alat/senjata, dalam mengamankan aksi demo Rempang, hal tersebut untuk menghindari korban, sehingga lebih baik menurunkan prajurit lebih banyak dari pada menggunakan peralatan yang bisa mematikan. “Panglima mengatakan, jangan memakai senjata, tapi turunkan personel untuk mengamankan demo itu,” ujarnya.

Baca :  Sukseskan HUT TNI, Aspers Panglima TNI Pimpin Pra TFG

Terkait bahasa piting memiting itu sebenarnya hanya bahasa prajurit, karena disampaikan di forum prajurit, yang berarti setiap prajurit “merangkul” satu masyarakat agar terhindar dari bentrokan. “Kadang-kadang bahasa prajurit itu suka disalahartikan oleh masyarakat yang mungkin tidak terbiasa dengan gaya bicara prajurit,” sambungnya.

Baca :  Dandim Tulang Bawang Resmi Buka Turnamen Bola Voli Dandim Cup

Namun Laksda Julius memahami adanya kesalahan tafsir ini, Panglima TNI sangat tidak berharap kebrutalan dilawan dengan kebrutalan, sudah cukup menjadi pembelajaran banyaknya korban di kedua belah pihak baik aparat atau masyarakat akibat konflik ini. “Perlu diingat dengan konflik ini, maka kerugian pasti diterima oleh aparat dan masyarakat Indonesia sendiri,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Kodim 0419 Tanjab

Atasi Kesulitan Rakyat, TNI Bangun Sumur Bor Di Lokasi TMMD Desa Sungai Tawar

Warta TNI

TNI Bantu Salurkan Bantuan Kepada Masyarakat Merauke Yang Terdampak Banjir

Warta TNI

Panglima TNI Pimpin Sertijab Aspers Panglima TNI di Mabes TNI

Warta TNI

Meski Hari Libur, SatgasTMMD Tetap Semangat Bangun Rumah Warga

Warta TNI

Purna Tugas Di Papua, Kolonel Kav Herman Taryaman Kini Menjabat Asintel Danpaspampres

Warta TNI

Satgas TMMD di Desa Talang Silungko Bersama Warga Gotong Royong Rehab RTLH

Warta TNI

Anggota Koramil Telanaipura Terima Bingkisan Idul Fitri Dari Dandim Jambi

Warta TNI

Pangdam XVII/Cenderawasih Terima Kunjungan Pimpinan Bank Mayapada Jayapura