TOB Berberati Kembali Mendapat Apresiasi Dari Tim COE Sinyal PAN Bersama Gerindra di Pilgub Jambi 2024, Zulhas Titip Al Haris ke Prabowo 172 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia KIZI TNI Kontingen Garuda XX-T Monusco Tiba Di Indonesia Wakasad : Tugas Prajurit Adalah Menciptakan Kedamaian dan Rasa Aman KRI Diponegoro-365 Laksanakan Latihan Bersama Dengan LAF-Air Force

Home / Warta TNI

Sabtu, 16 Maret 2024 - 18:01 WIB

Sahat Maruli Tua Sihite, Kisah Perjuangan Penyadap Karet Jadi Prajurit TNI AD

SRIWIJAYADAILY LAHAT – Keinginan yang tinggi ditambah perjuangan dan doa orang tua, mengantarkan seorang penyadap karet seperti Sahat Maruli Tua Sihite berhasil mewujudkan mimpi dia dan keluarganya menjadi Prajurit TNI AD.

Hal itu disampaikan Kapendam II/Swj Kolonel Arh Saptarendra P, S.T., M.M., dalam rilisnya, Jumat (15/03/2024).

Sahat Maruli merupakan salah satu dari 116 prajurit TNI AD yang dilantik di Rindam II/Swj dengan pangkat Prajurit Dua (Prada).

“Yang melantik mereka seharusnya Pangdam II/Swj Mayjen TNI Yanuar Adil, karena beliau ada kegiatan di Jakarta yang urgen maka upacara di Rindam dipimpin Kasdam II/Swj yaitu Brigjen TNI Ruslan Effendy,” tandas dia.

Baca :  Pelaku Pemalsu Plat Dinas TNI Ditangkap

Keberhasilan dari Sahat Maruli, lanjut dia, menginspirasi kita semua bahwa setiap orang bisa mewujudkan mimpinya meski secara ekonomi dapat dikatakan berat.

“Orang tua petani dan ibu rumah tangga, dan untuk bantu keluarga, dia bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain. Sahat membuktikan untuk jadi prajurit tidak harus mengeluarkan biaya yang besar apalagi menyuap,” ujar Sapta tegas.

Saat diwawancarai selesai upacara penutupan pendidikan, Prada Sahat Maruli Sihite tampak bangga duduk disamping kedua orang tuanya.

“Jadi tentara itu cita -cita saya sejak kecil, dan sejak SMA, saya latihan lari, push up dan lain-lain di Yonkav 5 sedangkan untuk psikologi, saya belajar dari You tube, Medsos, perpustakaan di kota ataupun buku-buku,” ujar Sahat Maruli.

Baca :  Memasuki Awal Ramadhan, Babinsa Koramil 12/Pasar Pantau Perkembangan Harga Sembako di Pasar

Lanjut dikatakan Sahat, sebelum pendidikan di Rindam II/Swj dia pernah bekerja sebagai penyadap karet di kebun orang lain dan mendapatkan upah Rp. 80.000,- per hari.

“Saya juga pernah test dan 2 kali gagal yaitu seleksi Bintara TNI AD dan Tamtama TNI AD,” tandas dia.

Masih ditempat yang sama, sang ayah Jasmer Sihite sampaikan bahwa keinginan yang kuat dari anaknya yang mengantar dia berhasil mewujudkan cita-cita.

“Dia lakukan sendiri dari mulai ambil formulir maupun ikut test. Dulu waktu SMA dia sambil bekerja di kebun Karet dan sore harinya latihan di Yonkav 5/DPC,” ujar Jasmer membuka pembicaraan.

Baca :  Dandim 0415/Jambi Ikuti Rapat Optimasi Lahan Pertanian dengan Kasad Melalui Vicon

“Sebagai orang tua, saya ijinkan karena itu memang cita-citanya.

Lanjut Jasmer sampaikan, setelah gagal diseleksi Bintara dan Tamtama PK TNI AD akhirnya Sahat berhasil membuat keluarganya bangga .

“Dia ingin jadi TNI karena ingin membuat orang tuanya bangga. Kami untuk masuk TNI ini satu peser tidak dengan duit. Nggak ada pake uang-uangan, murni kelulusannya 100%,” tegas Jasmer.

“Semoga anak saya ini anak yang membanggakan orang tua, yang dapat mengharumkan bangsa dan negara kita Indonesia,” tutup dia.

Sumber : Pendam II/Swj

Share :

Baca Juga

Warta TNI

Satgas TMMD Kodim 0417/Kerinci Mulai Bangun MCK

Warta TNI

Kasrem 042/Gapu Hadiri Wisuda Sarjana UIN Sultan Thaha Shaifuddin Jambi Tahun Akademik 2021-2022

Warta TNI

Laksamana TNI Yudo Margono Dikukuhkan Sebagai Panglima Budaya

Warta TNI

Pangdam II/Sriwijaya Dampingi Wakil Presiden RI KH. Ma’aruf Amin Olahraga Pagi Di Markas Yonif 143/TWEJ

Warta TNI

Berkunjung Ke Makorem 042/Gapu, Pangdam II/Sriwijaya Berikan Tali Asih Untuk Anak Yatim dan Stunting

Warta TNI

Balakdam II/Sriwijaya Terima Kunjungan Pangdam II/Swj

Warta TNI

Minimalisir Pelanggaran, Korem 042/Gapu Gelar Penyuluhan Hukum

Warta TNI

Ciptakan Suasana Aman, Babinsa Jalin Komsos Dengan Warga di Desa Manuswor