JAMBI, Sriwijayadaily.co.id – Sampai saat ini, kita banyak disuguhi dengan informasi dan pemberitaan seputar penyakit covid-19 yang disebabkan oleh makhluk berukuran mikron, namun mampu menggoncang dunia dengan kecepatan dan kemudahan penularannya.
Segala macam strategi pemerintah untuk menangani masalah ini masih terus dilakukan, mulai dari identifikasi kasus, isolasi dan karantina, pemeriksaan/pengujian (testing), perawatan (treatment) dan pelacakan kontak (contact tracing).
Hal ini dilakukan semata-mata untuk menghentikan penyebaran virus yang susah untuk diprediksi kapan akan berakhir.
Kegiatan Tracing terbilang sudah mendarah daging dan sudah menjadi kebiasaan untuk dilakukan oleh Babinsa maupun tim kesehatan dan relawan, manakala ada warga yang terkonfirmasi positif terpapar covid-19.
Pelaksanaan tracing tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ketika ada seseorang yang terinfeksi covid-19, maka semua orang yang mungkin kontak, akan diidentifikasi dan diberi informasi.
Proses ini sangat tergantung pada kejujuran individu, karena informasi yang diberikan akan menentukan langkah dan upaya yang akan diambil selanjutnya terkait testing, treatment dan karantina.
Bersama tim satgas covid-19 Kel.Telanaipura, PKM Simpang IV Sipin dan relawan, Babinsa Koramil 415-09/Telanaipura Serma Sarul melakukan tracing terhadap warga RT.15 Kelurahan Telanaipura bernama Mansyar Hutagalung (69) yang dinyatakan positif covid-19 dari hasil sweb, Rabu (09/02/2022).
Saat melakukan tracing, tim tracer disuguhi dengan senyum oleh pasien. Usut punya usut senyum yang diberikan tersebut sebagai bentuk terima kasihnya kepada tim tracer karena sudah peduli dan sangat perhatian terhadap dirinya.
Menurut Sarul, mayoritas warga telah menyadari bahwa penyakit covid-19 bukanlah aib yang harus ditutup-tutupi, terbukti warga yang di tracing rata-rata memberikan informasi yang dibutuhkan secara jujur.
“Secara pribadi, saya sangat bangga atas kejujuran warga dan pasien saat dilakukan tracing oleh tim tracer. Dengan senyuman yang diberikan sudah menunjukkan indikator bahwa mereka sangat setuju untuk ditracing.” ujar Sarul.
Selain melakukan pencatatan dan pengelolaan, tim tracer juga memberikan obat-obatan sebagai pendukung selama pasien menjalani isolasi/karantina secara mandiri.
Lanjut dikatakan bahwa tracing dapat membantu menghentikan penyebaran virus. Tanpa upaya contact tracing, covid-19 akan terus menyebar di masyarakat.
Kita dapat saling melindungi dari covid-19 dengan berpartisipasi dalam proses tracing. Dan kita semua lebih aman ketika covid-19 dihentikan di jalurnya. Dengan bekerjasama, kita dapat menahan penyebaran virus dan menyelamatkan lebih banyak nyawa, pintanya. (**)