SRIWIJAYADAILY JAMBI – Nyamuk memang serangga yang paling menyebalkan. Jika menggigit tubuh, mungkin efek samping terkecil adalah rasa gatal yang timbul. Namun paling parahnya bisa membuat nyawa seseorang hilang atau bisa membuat kematian.
Memasuki musim penghujan biasanya nyamuk lebih cepat untuk berkembang biak. Di musim ini juga, masyarakat sering dihantui dengan munculnya nyamuk khususnya pembawa (vektor) penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Untuk mewaspadai timbulnya DBD tersebut, Koramil 415-09/Telanaipura melalui Babinsa Kel. Pinang Merah menginisiasi kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Koptu Arly bersama ketua RT.03 melakukan pendampingan kegiatan Fogging di wilayah RT. 03 Jl. Poros Pinang Merah Kel. Pinang Merah Kec. Alam Barajo kota Jambi, Sabtu (2/03/2024).
Fogging adalah salah satu upaya PSN yang sering dilakukan oleh masyarakat dengan cara melakukan pangasapan untuk membunuh nyamuk.
Meskipun tindakan ini tidak dianjurkan untuk dilakukan karena fogging sangat mencemari lingkungan dan manusia, serta akan membuat nyamuk menjadi resisten (kebal dan tidak mati karena fogging), pada kenyataannya masyarakat masih mempercayai fogging merupakan upaya ampuh untuk memberantas nyamuk.
Menurut Arly, fogging hanya bisa membunuh nyamuk dewasa saja, tidak pada telur dan jentik nyamuk. Fogging memang bisa dilakukan untuk pengendalian penularan DBD, namun harus dibarengi dengan tindakan lain, ujarnya.
Kedepan, Arly akan mengajak pihak kelurahan untuk menghimbau dan mengajak warga masyarakat melakukan kegiatan abatisasi dan penyuluhan 4M, menguras, menutup tampungan air, mengubur barang-barang bekas dan memantau.
“Perilaku masyarakat yang kurang menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya, akan meningkatkan risiko penyakit DBD. Dalam penanganan DBD ini, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan.” jelas Arly.
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 4M perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun, khususnya pada musim penghujan, imbuhnya.