Berikan Senyum Keceriaan Anak-Anak Lebanon, Satgas Yonmek TNI Konga XXIII-R / UNIFIL Selenggarakan Education Program Bela Diri Taktis, Tajamkan Kemampuan Tempur Prajurit Dari Kampung Ivi Hamad, Merauke, TNI AD Dukung Ketahanan Pangan Antisipasi Darurat Pangan Nasional, Korem 081/DSJ Targetkan 1800 Hektar Tanaman Padi dan Jagung Rabinniscab Komlek TNI AD, Kapushubad : Lakukan Inovasi dan Kreatifitas Untuk Majukan Satuan dan Profesionalitas Prajurit

Home / Daerah / Nasional

Minggu, 13 Maret 2022 - 05:29 WIB

Kementan Pastikan Penyakit LSD Sapi tidak Berbahaya bagi Manusia

Sriwijayadaily – Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan penyakit kulit berbenjol atau lumpy skin disease (LSD) pada sapi yang sedang berjangkit di Provinsi Riau, tidak berbahaya bagi kesehatan masyarakat.

“Penyakit itu tidak menular dari hewan ke manusia, atau bukan penyakit zoonosis,” jelas Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah, dalam siaran persnya, Sabtu (12/3/2022).

Menurut Nasrullah, sapi atau kerbau yang tertular LSD dan kemudian telah sembuh, produknya seperti daging masih dapat dikonsumsi setelah dihilangkan bagian-bagian yang terdampaknya.

“Pastikan daging yang akan dikonsumsi berasal dari rumah potong hewan yang diawasi oleh dokter hewan,” tambahnya.

Baca :  Wujudkan Provinsi Jambi yang Berprestasi, Budi Setiawan Ajak Seluruh Pengurus KONI Selalu Jaga Kekompakan

Ia katakan, daging yang dijual di masyarakat, selama memiliki Nomor Kontrol Veteriner (NKV) atau berasal dari rumah potong hewan yang memiliki NKV pasti telah diperiksa kesehatannya sebelum ternaknya dipotong dan setelah dipotong.

“Jadi masyarakat tidak usah khawatir atau ragu untuk membeli dan mengkonsumsi daging sapi/kerbau,” imbuhnya.

Ia juga meminta kepada masyarakat agar hewan yang masih sakit untuk tidak dijual, dilalulintaskan, atau dipotong.

Sementara itu, Direktur Kesehatan Hewan Ditjen PKH, Nuryani Zainuddin, menyampaikan perkembangan penanganan LSD di Riau pascapenetapan wabah, saat ini kasus LSD telah terkonfirmasi di tujuh kabupaten/kota di Provinsi Riau, dan upaya pemberantasan intensif terus dilakukan.

Baca :  Partai Golkar Kota Jambi Gelar Doa Bersama, Ini Harapan Budi Setiawan

“Kementan tengah mempersiapkan vaksinasi massal LSD di Riau. Vaksinnya sudah kita siapkan,” jelasnya.

Nuryani menyampaikan, pada Minggu kedua Maret 2022 ini, sebanyak 147 orang petugas kesehatan hewan yang terdiri dari dokter hewan dan paramedis sudah siap untuk diterjunkan melakukan vaksinasi setelah mendapatkan pelatihan dari tim pusat.

Baca :  Ramadhan Peduli, Keluarga Besar Senkom Mitra Polri Kota Jambi Berbagi Takjil Berbuka Puasa

“Kita juga siapkan program sosialisasi kepada semua tingkatan pemangku kepentingan untuk mendukung program ini,” ungkapnya.

Nuryani menambahkan bahwa selain dengan dukungan APBN dan APBD, pengendalian LSD di Riau juga mendapatkan dukungan dari program Australia Indonesia Health Security Partnership (AIHSP) dan Global Health Security Program Badan Pangan dan Pertanian Dunia (FAO).

“Dukungan dari Pemda dan mitra kerjasama ini sangat penting untuk melaksanakan tindakan darurat di lapang. Semoga LSD di Riau dapat segera kita redakan dan tidak menyebar ke wilayah lainnya,” pungkasnya.

Share :

Baca Juga

Nasional

Dibuka Presiden Jokowi, KTT G20 Resmi Dimulai

Daerah

Al Haris: Kritik Dan Saran Dewan Bermanfaat Bagi Pembangunan

Nasional

Gelar Syukuran HUT Yonif RK 751/VJS, Mayor Inf Untung Iswahyudi Patahkan 58 Hebel

Daerah

Al Haris Lantik Tiga Penjabat Bupati

Daerah

Ayo Ikuti Sayembara Logo dan Maskot Porprov XXIII/2023 KONI Jambi

Daerah

Ruko Semi Permanen di Pasar KM 2,5 Kelurahan Tebing Tinggi Terbakar

Nasional

Sistem Kerja ASN Terbaru, PPKM Level 1 WFO 75%

Daerah

Budi Setiawan Ajak KB Aritonang Ompusunggu Kota Jambi Menjaga Hubungan Kekeluargaan yang Harmonis