Jelang HUT TNI, Tiga Pimpinan TNI Di Lampung Gelar Ziarah Dan Tabur Bunga Di TMP Satgas TMMD 118 Kodim 0419/Tanjab Bersama Masyarakat Bahu-Membahu Bangun Tempat Wudhu Gladi Bersih HUT TNI Ke-78, Memukau Para Pengunjung Monas Menyambut HUT Ke-78 TNI, Panglima TNI Reuni Dengan Para Sesepuh TNI Jelang Peringatan HUT KE-78 TNI, Pangdam II/Sriwijaya Pimpin Upacara Ziarah Nasional

Home / Daerah

Minggu, 7 November 2021 - 15:12 WIB

Survey Udara Banjir Bandang Kota Batu, BNPB Temukan Longsor dan Bendung Alam

SRIWIJAYADAILY

Banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11), tak hanya dipicu oleh faktor cuaca semata. Hasil survey udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Walikota Batu dan jajaran Forkompimda pada Sabtu (6/11), didapatkan beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

Pengamatan visual dari heli yang terbang rendah menemukan adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya sangat terjal, tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran-longsoran yang kemudian terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air. Longsoran ini tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.

Baca :  Wamentan : Pemerintah Mitigasi dengan Hilirisasi Produk "Meja" Agar Petani Tetap Bekerja

Bendungan alami itu menurut analisis sementara kemudian diduga jebol dan tidak kuat menahan debit air setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu pada Kamis (4/11) pukul 14.00 WIB.

Baca :  3 Putra Tanjung Jabung Barat Lulus Seleksi Program Magang ke Jepang

Hasil survey lain di bagian hilir, didapatkan pula data visual yang menunjukkan bahwa di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai.

Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan seperti meleleh karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi. Di samping itu, jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air.

Baca :  Hamdan Zoelva Lantik Pengurus Syarikat Islam Jambi

Ketika ada debit air yang cukup besar dari wilayah hulu, maka lelehan atau longsoran di wilayah tengah dan hilir akan menambah kontribusi sedimen. Sehingga ketika sampai di permukiman warga ketebalan lumpur menjadi sangat besar.

Share :

Baca Juga

Daerah

Pengamat Ungkap Sosok Budi Setiawan yang Humble Serta Punya Daya Juang Tinggi

Daerah

Pertamina Tambah Kuota 12% di Wilayah Sumatera Selatan

Daerah

Ayo Ikuti Sayembara Logo dan Maskot Porprov XXIII/2023 KONI Jambi

Daerah

Ini Arahan Kakanwil Kemenkumham Jambi Kepada Pegawai Lapuanja

Daerah

AHY Resmi Melantik Mashuri Sebagai Ketua DPD Demokrat Provinsi Jambi

Daerah

Penindakan Barang Ilegal, Bea Cukai Riau Klaim Selamatkan Uang Negara Rp365,8 Miliar

Daerah

Pemprov Sumsel Siap Dukung Program Pemanfaatan Energi Baru Terbarukan

Daerah

Ketua KONI Jambi Budi Setiawan Hadiri Pembukaan Latihan SAR