Kodim 0416/Bute Gelar Latihan Simulasi Penanggulangan Bencana Banjir Ciptakan Lingkungan Bersih Dan Sehat, Anggota Kodim 0416/Bute Laksanakan Pembersihan Pangkalan Kasad : Dansat Harus Berinovasi Untuk Kemajuan Satuan Kodim 0417/Kerinci Kerahkan Babinsa Bantu Bersihkan Lumpur di Rumah Warga Desa Semumu Akibat Banjir Budi Setiawan Ambil Formulir Pendaftaran Cawako Ke PDI Perjuangan Kota Jambi

Home / Daerah

Minggu, 7 November 2021 - 15:12 WIB

Survey Udara Banjir Bandang Kota Batu, BNPB Temukan Longsor dan Bendung Alam

SRIWIJAYADAILY

Banjir bandang yang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada Kamis (4/11), tak hanya dipicu oleh faktor cuaca semata. Hasil survey udara yang dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Walikota Batu dan jajaran Forkompimda pada Sabtu (6/11), didapatkan beberapa data visual yang menunjukkan adanya titik-titik longsor di sepanjang tebing alur lembah sungai di wilayah hulu.

Pengamatan visual dari heli yang terbang rendah menemukan adanya enam alur lembah sungai yang setiap sisinya sangat terjal, tidak dilindungi oleh vegetasi yang rapat dan memiliki akar yang kuat. Ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, kondisi tersebut akan memicu terjadinya longsoran-longsoran yang kemudian terkumpul dan membentuk bendungan alam yang menutup alur air. Longsoran ini tidak hanya menutup alur alir dengan material tanah longsoran, tetapi juga dengan pohon-pohon yang tumbang terbawa material longsor.

Baca :  Partai Golkar Kota Jambi Gelar Doa Bersama, Ini Harapan Budi Setiawan

Bendungan alami itu menurut analisis sementara kemudian diduga jebol dan tidak kuat menahan debit air setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah hulu pada Kamis (4/11) pukul 14.00 WIB.

Baca :  Budi Setiawan : Anak Muda Merupakan Aset Bangsa

Hasil survey lain di bagian hilir, didapatkan pula data visual yang menunjukkan bahwa di sepanjang bantaran sungai terdapat perkebunan semusim yang melebar hingga di tebing sungai.

Dari pengamatan melalui udara tersebut tampak jelas bahwa perkebunan itu mengalami kerusakan seperti meleleh karena tergerus air hujan dengan intensitas tinggi. Di samping itu, jenis vegetasi yang ditanam tidak memiliki akar yang kuat untuk mengikat tanah dan menyerap air.

Baca :  Wujudkan Provinsi Jambi yang Berprestasi, Budi Setiawan Ajak Seluruh Pengurus KONI Selalu Jaga Kekompakan

Ketika ada debit air yang cukup besar dari wilayah hulu, maka lelehan atau longsoran di wilayah tengah dan hilir akan menambah kontribusi sedimen. Sehingga ketika sampai di permukiman warga ketebalan lumpur menjadi sangat besar.

Share :

Baca Juga

Daerah

Buat Video Asusila, Imigrasi Sita Paspor WNA

Daerah

Penadah Besi Curian Milik PLN Ditangkap, Harga Ratusan Juta Dijual Rp150 Ribu

Daerah

Kodam II/Sriwijaya Kembali Tertibkan Rumdis di Palembang Sesuai Prosedur

Daerah

Kontingen Jambi Sementara Berada di Peringkat 5 besar Porwil XI Sumatra 2023

Daerah

Antisipasi Arak-arakan Malam Tahun Baru, Sejumlah Jalan di Pekanbaru Dialihkan

Daerah

KKP-Polri Gagalkan Penyelundupan Karang Hias di Lombok

Daerah

Kemenhub Uji Coba Pemanduan Elektronik Pertama di Perairan Sungai Musi

Daerah

Pemda Diminta Aktif Ajak UMKM Masuk E-katalog