SRIWIJAYADAILY
Juru Bicara Pemerintah Penanganan COVID-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru, Reisa Broto Asmoro mengajak masyarakat menjadikan 2022 sebagai tahun terakhir Indonesia dalam masa pandemi COVID-19.
Untuk mendukung upaya ini, masyarakat diharapkan mendukung percepatan vaksinasi dan turut menekan potensi munculnya gelombang ketiga pada liburan panjang akhir tahun 2021.
Menurut Reisa, saat ini percepatan dan pemerataan vaksinasi memang tetap menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam penanganan COVID-19.
“Selain terus memastikan pasokan vaksin aman, pemerintah juga mendorong masyarakat membantu tercapainya target 70 persen penduduk tervaksinasi pada akhir 2021,” katanya Sabtu (19/11) melalui KPCPEN secara virtual yang juga disiarkan Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB 9).
Reisa menyebutkan, tingginya antusiasme masyarakat Indonesia akan vaksinasi COVID-19, menjadikan penyuntikan vaksinasi dapat mencapai rata-rata 2 juta dosis per hari.
“Hari ini bahkan sudah lebih dari 220 juta suntikan diberikan kepada masyarakat. Target WHO (Badan Kesehatan Dunia) bahwa 40 persen warga divaksin lengkap di akhir tahun ini pun sudah dilewati,” tuturnya.
Meski demikian tambahnya, ia menekankan bahwa Indonesia masih memiliki tugas mengejar pemerataan cakupan vaksinasi untuk menjangkau orang-orang yang paling membutuhkan, seperti kelompok lansia, penderita komorbid, penyandang disabilitas, populasi ibu hamil, juga anak-anak.
Kepada kelompok 88 juta orang yang sudah divaksin lengkap, ia mengajak memastikan 45 juta orang lainnya yang baru divaksin dosis pertama agar dapat melengkapi vaksinasinya.
“Dan yang terlebih penting, 88 juta dan 45 juta ini ikut memastikan sekitar 74 juta orang lainnya yang masuk dalam sasaran namun belum divaksin sama sekali, segera mendapatkan hak mereka. Cuma dengan bersama-sama kita bisa akhiri pandemi ini,” tegasnya.
Karena itu, ia menekankan, seharusnya bukan suntikan booster yang dicari, melainkan booster atau alat untuk meningkatkan kekebalan bersama.
“Sesuai pesan Menteri Kesehatan, apabila 70 persen dari sasaran vaksinasi sudah mendapat dosis lengkap, maka Indonesia akan mulai memvaksinasi anak 6 sampai dengan 11 tahun,” lanjutnya.
Kesempatan yang sama, Reisa juga mengajak masyarakat bersikap hati-hati menyikapi masa liburan Natal dan Tahun Baru, potensi munculnya gelombang ketiga.
“Sudah terbukti setiap masa libur mobilitas masyarakat yang tidak dibatasi akan hanya berujung kepada kenaikan kasus,” tutupnya.